08. Mengejar Cinta

1.3K 64 5
                                    

Heloww! Ratu mermaid kembali! Ayo di baca terus kasi vote!

"Jangan lupa buat ikhlas untuk sesuatu yg terjadi hari ini!"_💙🐬

Enjoyyy! Happy reading!☝️🧜

~00~

"Ma ... Hansel kangen." Memangnya apa yang bisa di harapkan dari rindu pada seseorang yang sudah berpulang? Rasanya amat tersiksa, rindu pada seseorang yang amat begitu di cinta. Jika ada satu permintaan, mungkin sebagian dari mereka meminta untuk di pertemukan pada mereka yang sudah tak ada.

Laki-laki itu memeluk batu nisannya tampak rapuh, terlihat sekali, bahwa ia sangat butuh sosok yang dulu selalu bersama dan menyayanginya.

Sosok Ibu memiliki peranan besar terhadap anaknya.

Hansel memang tak berbicara, tetapi air matanya begitu deras mengalir, mewakili segala rasa dalam dada yang tak bisa terucap. Dirinya kembali mengingat, dimana dulu Ibunya selalu memberikan perhatian-perhatian sekecil apapun padanya.

Kini, ia benar-benar rindu sosok itu.

«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»

^
^
^

Perempuan bertubuh mungil dengan di baluti pakaian rok mini yang hanya sebatas pertengahan paha dan menggunakan sweater kebesaran itu melangkah riang memasuki rumahnya. Sambil berjingkrak kesana-kemari, ia tersenyum pada beberapa pelayan yang menundukkan kepalanya.

"Kerja lembur bagai kuda, sampai lupa orang tua~" Alunan musik suara itu berasal dari seorang wanita paruh baya yang menuruni anak tangga. Ia berdiri di pijakan terakhir dengan tangan di depan dada- Menatap anak sulungnya dengan julid.

"Mamom!" Rubby berseru dramatis, berlari menuju Ibunya dan memeluknya dengan erat.

"Mamom, Bubi kangennn." Rubby memanggil nama masa kecilnya dengan manja. Sangat betah bergelayut manja dengan wanita yang telah melahirkannya.

"Duh, enggak tau, enggak tau. Anak siapa ini." Wanita itu meregangkan pelukan keduanya.

Rubby menghentakkan kedua kakinya kesal, bibirnya cemberut. "Anaknya Bu Celina!"

Wanita itu terperangah, menutup mulutnya dengan gerakan dramatis. "Ohh, anak saya? Yaampun, sampai lupa kalau punya anak yang kembaran tuyul ini." Jika urusan mengejek anaknya, seorang Ibu patut mendapat piala kejuaraan.

"Enak aja anak sendiri di katain tuyul!"

"Habisnya, dari asal mana kamu. Mamom sama Papi tinggi berwibawa gini, kamu malah ngusruk ke bawah," cibir Celina.

"Mamom!" Rubby tidak terima.

"Honey, who's that?" seruan dari lantai atas mengalihkan atensi kedua perempuan itu.

Celina menyahut. "I don't know honey! Kayanya orang nyasar."

"Papi! Ini Bubi!"

Terdengar suara lari setelah Rubby mengatakan itu. Pria paruh baya dengan jas kasualnya berlari cepat menuruni anak tangga. Ia menoleh kesana-kemari.

"Mana Mom? Tadi kayanya ada suara kecebong deh."

"Papi!" Anak sulung itu emosi dengan tingkah kedua orangtuanya.

Aarav langsung menunduk, wajahnya di buat amat terkejut. "Eh, pantes enggak keliatan, ternyata kecil mirip kecebong." Lihatlah, darimana sikap menyebalkan Rubby muncul. Buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya.

Aarav langsung menghampiri putrinya, memberinya pelukan lembut seorang Ayah.

"Duh udah ah, cape peluk kamu. Papi harus nunduk, mending peluk Mamom. Sini Mom!" Aarav melepas pelukannya dengan sang anak.

Lihatlah, Rubby seperti tak di anggap disini. Ia menyaksikan bagaimana mesra kedua orangtuanya saling berpeluk dengan bahagia.

Rubby dengan kesal menubruk keduanya, memposisikan diri di tengah-tengah mereka sambil tersenyum lebar.

"Tuyul hobi banget nyempil!" Aarav mengusap rambut putri sulungnya gemas. Lalu dengan bahagianya mereka kembali berpelukan erat, sampai-sampainya Rubby yang berada di tengah merasa pengap. Tetapi, ia amat bahagia.

Di jadikan ratu oleh kedua orangtuanya. Kehadiran Rubby di dunia memberikan banyak kebahagiaan untuk pasangan itu. Sewaktu Rubby lahir, mereka menyambutnya dengan amat sukacita.

«────── « ⋅ʚ♡ɞ⋅ » ──────»

^
^
^

Jika cinta di tolak, apa yang harus di lakukan? Ya tentu terus mengejar! Masa mau nyerah gitu aja. Itu adalah kata-kata Rubby ketika membalas ucapan teman-temannya. Ucapannya memang terbukti ia lakukan, karena saat ini dengan tingkah lakunya ia mendekati Hansel kembali.

Tak akan menyerah sampai laki-laki itu menyerahkan hatinya!

"Ayaanggg!" Citranya sebagai aktris bisa buruk jika di lihat banyak orang. Untungnya ini berada di tempat sepi.

Rubby mengejar langkah lebar Hansel yang berjalan menjauh dengan terburu-buru. Perempuan itu menghadangnya, berdiri di depan merentangkan kedua tangan.

"Lo mau kemana? Gue ikut!"

Duh, Radea yang menyaksikannya dari jauh jadi malu. Ia ingin uninstall Rubby menjadi temannya.

"Jangan ganggu gue!"

"Kenapa? Gue suka sama lo Hansel!" Berulangkali Rubby mengatakan itu pun sepertinya Hansel tak akan peduli.

Laki-laki itu tak acuh dan melangkah pergi mengambil jalan lain.

"Hei! Lo baru aja mengabaikan gue! Gue sumpahin lo cinta mati, semati-matinya sama gue!" Rubby berteriak lantang.

Radea mendekat, sudah tidak kuat dengan tingkah bodoh yang di lakukan Rubby.

"Bego! Malu-maluin diri sendiri!"

"What? Gue lagi mengejar cinta! Ini bukan memalukan, this is called struggle!"

"Bodoh jangan di pelihara!" hardik Radea tajam. Berlalu meninggalkan Rubby yang mengerang karena di tinggalkan pujaan hati dan temannya.

__________________

______________________


Sekalian kasi tau temen" kalian buat ikutan baca cerita ini yaa!☝️😺 maksa maksa maksa!

Makasih buat yg uda vote dgn sukarela, makasi makasi makasi karena penghargaan itu❤️ satu vote aja uda seneng.

Semoga kalian sehat-sehat disana yaa❤️

Obsession The Big One ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang