Tamu

546 54 10
                                    

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Jika suka tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, kalau tak suka silakan tinggalkan saja. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧
.
.
.
.
.

"Hahhh, akhirnya aku menginjakan kakiku lagi di sini," ucap seorang pria tampan dengan wajah blasteran Korea-Jepang.

Memangnya ada bedanya? Mungkin ada kalau diperhatikan dengan baik-baik. Tapi, pria ini sungguh tampan. Wajah bagai aktor Lee Joon Gi. Mata sipit, tatapan tajam bagai elang. Hidung mancung, tulang pipi sedikit tirus dengan rahang tegas. Memiliki jakun menonjol dengan suara dalam. Kulit putih mulus dihiasi otot bisep yang cukup kekar. Urat di tangan nyaris terlihat jelas, nampaknya dia rajin berolah-raga.

Tinggi beberapa senti dari Pangeran kedua kita. Mungkin lebih mirip tingginya dengan Pangeran pertama. Jangan lupakan jika dia sudah menatap dan tersenyum, maka omega manapun akan terpesona padanya. Akan tidak sanggup berdiri karena terlalu lemas melihatnya.

Yup, dia alpha dominan dengan wangi feromon aqua atau bisa dikatakan seperti air. Sementara feromon Jiyong maskulin dengan perpaduan wangi pepohonan. Lupakan Jiyong sejenak. Kita beralih pada pria satu ini dulu.

Seperti sekarang, dia mampu membuat omega menahan jeritan karena pesona yang dia keluarkan. Padahal dia hanya menghirup udara di pintu kedatangan di bandara setelah berjam-jam di pesawat. Mereka saja yang genit.

"Tuan Muda, kau ingin ke mansion dulu atau tujuan?" tanya asistennya.

"Kita langsung pada tujuan. Kasihan undangan itu sudah menunggu," ucapnya.

"Lagi pula, kasihan para omega itu. Menahan jeritan karenamu," balas si asisten.

"Eish, bukan salahku kalau mereka terpesona. Salahkan saja wajah tampanku," ucapnya dengan rasa percaya diri yang berlebihan.

"Tidak bosan dengan itu?" ledek sang asisten.

"Kenapa? Kau kalah tampan?" lirik bosnya dengan menaikan turunkan alisnya.

"Maaf saja, wajahku tak kalah tampan jika di Korea. Mereka bilang aku mirip salah satu member EXO," jawab sang asisten tak mau kalah.

"Apa aku harus mengakui?"

Sang asisten malas meladeni bosnya yang gemar sekali pamer ketampanan. Dia memilih menyuruhnya masuk ke mobil karena memang mobil itu sudah tiba. "Baiklah, mobil sudah siap!"

Sang asisten yang merupakan beta telah membukakan pintu mobil berlogo dobel R warna hitam. Mobil mewah yang mampu menarik perhatian siapapun.

"Padahal kau bisa tidak memberikannya sendiri, Akira."

"Tidak, Sehun. Aku ingin memberikannya sendiri. Tahu yang kau maksud jauh-jauh dari Jepang hanya untuk sebuah undangan," jawab pria bernama Akira Kim.

"Kau paham maksudku, tapi masih saja melakukannya," balas Sehun.

"Omo, Sehun-ah ... aku pulang ke sini juga karena ingin melihat alpha yang digadang-gadang memiliki pengaruh di negeri ginseng ini," jelas Akira sembari menatap jalanan. Tidak banyak berubah seperti waktu dia tinggalkan dua tahun lalu sejak patah hati.

"Yakin bukan karena ingin mencarinya?"

Akira melirik Sehun, "Mungkinkah dia belum menikah?"

Symphony Of Nyongtory's Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang