Black Card

342 38 10
                                    

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, karena gratis. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧

.
.
.
.
.

Demam Seungri turun setelah dua hari. Kerjaannya memang hanya tidur, bangun, makan, tidur lagi di kamarnya. Bisa dibayangkan betapa bosannya dia. Mau bagaimana lagi, Seungri sendiri enggan keluar kamar.

Baru sekarang saja dia mulai merasa bosan. Dia hanya duduk manis di sofa, jarinya tekan remote dan berganti-gantilah acara TV. Niat ingin nonton, tapi tidak ada yang menggugah matanya. Seungri kesal dan mulai berdecak.

"Mia ...," panggilnya pada pelayan kesayangannya.

Tergopoh-gopoh Mia langsung menghampiri tuan, eh nyonyanya.

"Ya, Nyonya."

"Suamiku di mana?"

Mia bingung, sebenarnya yang punya suami siapa. Kenapa harus bertanya padanya? Oh, dia ingat. Saat Seungri bangun tuannya sudah sibuk di kebun belakang hanya untuk melihat bunga daisynya.

"Di kebun, Nyonya," jawab Mia.

"Kebun? Kenapa aku tidak lihat?"

Seungri mengerucutkan bibirnya seperti orang berpikir. Rasa-rasanya memang dia tidak lihat penampakan suaminya.

"Aku di sini Sayang."

Suara merdu suaminya membuat Seungri menoleh ke arah ruang kerjanya. Mia juga kaget karena melihat Jiyong keluar dari sana. Wah, sepertinya Mia salah memberi info.

"Lho, kata Mia kau ada di kebun. Kenapa bisa ada di ruang kerja?" tanya Seungri keheranan. Penglihatannya tidak mungkin kabur hanya karena demam dua hari.

Jiyong menghampiri istrinya yang masih duduk di sofa. Mengusap pucuk kepalanya, lalu mengecupnya. Sudah jadi kebiasaan Jiyong memperlakukan Seungri layaknya anak kecil. Heran, tapi ini Jiyong si tukang memanjakan istri dan Seungri si istri manja.

"Lupa kalau ruang kerjaku langsung terhubung kebun belakang?" jawab Jiyong sambil duduk di sebelahnya.

Bibir Seungri seperti bebek, monyong sambil berpikir.

"Ahhh, aku ingat. Hehehe, aku pikir kau pergi tanpa bilang," ujar Seungri dengan terkekeh sendiri.

Yang dimaksud suaminya adalah Jiyong bisa ke kebun melalui ruang kerjanya karena ada pintu di sana.

"Itu tidak mungkin," jawab Jiyong.

"Apa yang kau lakukan?"

"Aku hanya memetik beberapa bunga daisy untuk kupajang di meja kerja," jelas Jiyong yang diangguki Seungri.

"Tuan, apa aku sudah boleh kembali?"

Si Mia, dianggurin selama beberapa menit. Hanya bisa iri melihat perlakuan Jiyong pada istrinya. Wah, kalau bukan karena dia sedang kerja mungkin dia sudah teriak histeris. Tolong, keluarkan Mia dari keimutan bosnya.

"Ah, aku lupa! Bisakah kau buatkan aku jus nanas?"

Itu Seungri yang minta. Jiyong dan Mia melihat Seungri dengan tatapan bingung. Baru kali ini dia minta jus nanas. Biasanya stroberi atau jeruk paling sederhananya.

Symphony Of Nyongtory's Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang