Satai

218 29 14
                                    

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, karena gratis. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧

.
.
.
.
.

Mobil Jiyong tadinya tengah melaju dengan kecepatan sedang dan hampir sampai pada tujuannya, yaitu ma milik suami Seungri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil Jiyong tadinya tengah melaju dengan kecepatan sedang dan hampir sampai pada tujuannya, yaitu ma milik suami Seungri. Namun, di tengah jalan Seungri mengutarakan keinginannya untuk makan di kedai pinggir jalan. Harus tetap masakan Indonesia.

"Makanan di pinggir jalan tidak higienis Sayang," ucap Jiyong yang sebenarnya berharap istrinya ini mampu dibujuk untuk tidak makan di kedai pinggir jalan.

"Higienis kok!"

"Kita ke mall saja ya, seperti tujuan awal," bujuk Jiyong pelan-pelan.

"Tidak mau! Pokoknya harus di kedai dan itu makanan Indonesia," tukas Seungri.

"Sayang, nanti kau bisa sa-"

"Jae Ho Hyung, Soo Hyuk Hyung ... carikan kedai dengan masakan Indonesia!" perintah Seungri tanpa mau mendengarkan ucapan suaminya.

Jae Ho melirik pada kaca spion dalam, menunggu titah dari tuannya apakah boleh atau tidak. Soo Hyuk sendiri sedang menanti jawaban Jiyong dengan perasaan campur aduk. Malah pengawalnya yang ketar-ketir dengan keinginan Seungri.

Jiyong menyerah lagi.

"Tolong Hyung carikan," ucap Jiyong.

"Baik Tuan," jawab Jae Ho.

Soo Hyuk pejamkan mata sebentar. Ini akan jadi hari yang berat baginya setelah sekian lama jadi pengawal Seungri. Menuruti keinginan Seungri itu lebih sulit dari pada harus berlatih bela diri. Pasalnya, Seungri ingin makan satai ayam.

"Jiyong, ini akan memakan waktu untuk mencarinya. Apa tak masalah?" tanya Soo Hyuk memastikan.

Jiyong menoleh pada Seungri sebentar. Dia baru teringat sesuatu.

"Sayang, kau belum makan dan ini sudah hampir makan malam. Apa kau kuat?"

Seungri menjawab, "Aku masih kuat. Aku bukan orang yang lemah, Hyung."

"Soo Hyuk-ah, kau sudah dengar sendiri," ucap Jiyong.

"Oke, aku sedang carikan."

Sementara di belakang rombongan mobil Jiyong ada sebuah sepeda motor hitam dengan pengendaranya yang mengenakan pakaian serba hitam, dari jaket hingga helm-nya terus mengikuti ke manapun mobil itu bergerak. Tanpa disadari si pengendara motor, dirinya pun telah diikuti mobil sedan hitam berisi dua orang.

"Hyung, kau mau kita terus mengikuti mereka?" tanya Sehun.

"Jangan protes, Sehun-ah! Aku memberimu gaji besar untuk bekerja."

Symphony Of Nyongtory's Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang