Perang Rumah Tangga

547 47 21
                                    

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Jika suka tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, kalau tak suka silakan tinggalkan saja. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧
.
.
.
.
.


Kwon Jiyong masuk ke rumah besarnya yang tidak kira-kira. Ya, kalian kira-kira sendiri saja maksudnya. Lelah kalau harus jabarin rumahnya si orang kaya satu ini. Lanjut lagi ke cerita ya.

Jadi, rumahnya terlihat sepi. Hanya beberapa asisten rumah tangga yang lalu lalang saja di dalamnya. Juga ada tukang yang lagi sibuk nungging. Lagi pantau bunga daisy kesukaan bos besarnya, lho! Takut tidak tumbuh. Bisa-bisa dia yang ditanam Jiyong.

Jiyong juga tidak lihat penampakan omeganya. Jadi, dia lanjut ke kamar utama. Mungkin Seungri ada di kamar. Mungkin sedang tidur. Tapi, pas pintu kamar terbuka Jiyong lihat kasur besarnya kosong dan masih rapi. Itu artinya istrinya belum memakainya. Cari lagi ke kamar mandi, tapi kosong dan kering juga.

Nah, sekarang Jiyong mulai khawatir. Jangan-jangan sang istri kabur dari rumah. Teringat ucapan Seung Hyun yang mengatakan jika Seungri telah diusir dirinya. Jiyong mulai menelusuri setiap ruang di rumahnya. Agak kesulitan karena besarnya rumah itu. Salahnya sendiri punya rumah besar, salahnya juga tidak bertanya pada asisten rumah tangga.

Sampai di tengah ruang, dia yang lelah memutuskan bertanya pada salah satu asisten rumah tangganya.

"Kau lihat istriku?"

"Tuan Lee ada di kolam renang, Tuan."

Jiyong tercenung sebentar. Dia berlarian ke sana sini menghabiskan setengah napasnya ternyata sang istri ada di kolam renang. Kenapa dia tidak melihatnya tadi? Mana mungkin matanya yang indah ini mulai bermasalah. Dari pada mikir kelamaan, Jiyong putuskan untuk susulin Seungri.

Ternyata benar, Seungri tengah duduk di pinggir kolam dengan kakinya yang terendam air kolam. Dia tidak terlihat karena terhalang kursi santai. Kakinya bergerak pelan di dalam air seperti menikmati. Padahal sudah malam dan Jiyong melarang istrinya untuk bermain air ataupun berenang karena Seungri bisa sakit.

"Ternyata kau di sini!" ucap Jiyong seraya berdiri di belakang Seungri.

Istrinya tetap bergeming walau dengar suara merdu suaminya. Dia tahu jika Jiyong datang hanya dari feromonnya. Hanya saja lehernya terlalu kaku untuk sekedar menoleh.

"Ayo masuk!" ajak Jiyong. Seungri tetap diam.

"Sudah malam dan aku sudah bilang untuk tidak bermain air," Jiyong penuh penekanan. Namun, Seungri tak sedetikpun berniat menoleh.

"Lee Seungri, kau dengar aku?" Tensi darah Jiyong mulai tinggi sepertinya.

Seungri perlahan mengeluarkan kakinya dari kolam. Dia bangun dari duduk santainya tanpa melihat suaminya. Lebih tepatnya sekarang dia sedang menghindari tatapan dengan Jiyong. Dia berjalan melewati suaminya dengan kepala sedikit menunduk.

Jiyong mengernyit karena istrinya berlaku aneh malam ini. Bahkan dia menghindari kontak mata dengannya, juga mendiamkannya. Jiyong mencekal tangan Seungri, namun Seungri tetap tak mau melihat suaminya.

"Ada apa denganmu?" Suara Jiyong rendah dan menakutkan. Seungri geleng kepala.

"Lihat aku!" tegas Jiyong. Suaranya terdengar bagai perintah mutlak tak boleh dibantah. Seungri takut dan akhirnya melihat suaminya.

Jiyong agaknya terkejut melihat mata panda kesayangannya bengkak dan merah. Sepertinya Seungri habis menangis, mungkin ini alasan dia tak mau melihat Jiyong.

"Kenapa?" tanya Jiyong.

"Hiks ... hiks ...," Tangis Seungri pecah lagi.

"Aku tanya kenapa?"

Symphony Of Nyongtory's Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang