Symphony Of Nyongtory's Love [End]

Kesalahan

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, karena gratis. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧

.
.
.
.
.

Makan malam usai, tapi acara cemburu Jiyong belum selesai. Istrinya masih betah duduk berdekatan dengan Yibo sambil menikmati peragaan busana yang diadakan Chanel. Bagi Seungri acara semacam itu itu tidaklah penting. Yang terpenting dia bisa bertemu Wang Yibo.

Xiao Zhan geleng kepala pelan sambil tersenyum serta tangannya yang mengelus perutnya. Dia tidak cemburu melihat suaminya malah digelendoti omega lain, karena dulu dia pernah di posisi itu. Jadi, Zhan berpikir ini aksi balas dendam Seungri padanya mungkin karena pernah ingin bertemu Jiyong.

Lain halnya dengan Jiyong. Dia gerah melihat istrinya malah asyik tersenyum di dekat Yibo. Rasanya ingin Jiyong segera menarik tangan Seungri dan memisahkan jarak keduanya. Tapi, jika itu dilakukan Seungri akan mengamuk nantinya.

Usai acara peragaan busana, para wartawan mulai mendekati Jiyong untuk melakukan wawancara singkat. Jiyong dengan senang hati menanggapi mereka dan mulai menjawab pertanyaan yang dilontarkan wartawan.

Seungri yang semula tak peduli dengan itu, mulai memperhatikan suaminya. Dia merengut saat melihat bagaimana para wanita di sekitar alphanya mulai mendekat dan berfoto bersama. Ah, Seungri tidak suka ini.

Jaraknya tak sampai 100 meter antara Seungri dan Jiyong, tapi Jiyong merasakan feromon istrinya yang sedang kesal. Jiyong melihat ke arah Seungri yang menatapnya dengan tatapan tajam dan mengerikan seolah berkata 'berdekatan lagi dengan wanita itu, kulempar dia ke laut.'

"Excuse me!" Jiyong pamitan dari para wanita tamu undangan tersebut beserta wartawan yang ada untuk mengejar istrinya yang keluar dari acara.

Saking banyak orang yang menghalangi Jiyong, dia harus mengabaikan atau bahkan menyapa secara cepat pada mereka yang ingin bicara dengannya. Jiyong hanya tak ingin kehilangan istrinya.

"Ge, apa tak masalah melihat mereka?"

"Biarkan saja. Maklum Seungri Ge Ge sedang cemburu," jawab Yibo merangkul pinggang Xiao Zhan.

Sementara Seungri terus berjalan cepat karena rasa kesalnya menyeruak lebih dari apapun. Dia ingin menangis bahkan mengumpat, tapi tak bisa. Baginya Jiyong tak boleh berdekatan dengan siapapun selain dirinya. Egois memang, tapi Seungri tak ingin berbagi dengan siapapun.

Tanpa sadar dirinya sudah berjalan di dek kapal pesiar dengan angin laut yang berhembus membuat kemeja besar yang dia kenakan berkibar pelan.

"Kwon Jiyong berengsek! Apa kau ingin balas dendam denganku, hah! Kenapa harus berdekatan dengan para wanita itu? Tidak ingat apa kalau aku sedang bawa buntalan ini di perutku?" Bibirnya tak henti mengumpat. Sesekali mengelus perutnya yang sedikit nyeri. Entah karena dia yang emosi atau tanpa sadar dia yang berjalan cepat.

"Awas saja kau di kamar nanti!"

Masih menggerutu, Seungri memutuskan untuk ke kamarnya saja. Dia lelah seharian ini. Dari perjalanan panjang dari Korea, masuk rumah sakit hingga digempur suaminya setelah kapal pesiar berlayar.

Seungri menyelusuri lorong menuju kamarnya. Memang cenderung sepi dan jarang ada orang yang lalu lalang karena sebagian besar mereka sedang berada di acara utama.

Satu pintu kamar terbuka dan tiba-tiba sebuah tangan menjulur ke arah Seungri, memegang pergelangan tangannya dan menariknya masuk ke dalam kamar tersebut.

Clek

Pintu terkunci. Seungri hendak berteriak, namun mulutnya dibungkam dengan telapak tangan. Dia terbelalak setelah melihat siapa yang telah berani menariknya. Nyalinya seketika ciut.