Alpha Wang

330 36 7
                                    

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Jika suka tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, kalau tak suka silakan tinggalkan saja. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧
.
.
.
.
.

Pesawat pribadi milik Kwon telah melesat meninggalkan negeri gingseng tercinta menuju negeri tirai bambu pukul 10 pagi. Sang alpha memiliki jadwal pertemuan dengan pemilik YZ Entertainment setibanya di Beijing sekitar pukul 13.00 waktu Beijing karena Korea satu jam lebih cepat dari Cina.

"Kau mau makan?" tanya Jiyong.

"Nanti saja."

Itu suara Seungri. Dia memaksa ikut ke Cina setelah pertengkaran kecil dengan Jiyong saat alpha Park mendatangi kantor suaminya. Tanpa sengaja Seungri melihat undangan di atas meja suaminya dan segera dia merengek minta ikut tahu siapa yang mengundangnya. Dia ingin melihat alpha Wang itu dari dekat. Kesempatan baginya sekarang. Hm, mungkin ada unsur balas dendam untuk suaminya.

Jiyong semula pastinya menolak, karena waktu mereka hampir tiba. Sudah dibilang Seungri tetaplah Seungri. Sekeras apapun sang alpha menolak, dia akan punya seribu cara meluluhkan Jiyong. Belum kena akibatnya maka belum kapok. Namun, hasilnya Seungri sekarang sedikit mengalami penurunan kondisi. Entah karena penerbangan atau hal lain. Dia sedikit lebih pendiam dari biasanya.

"Kau belum sarapan Sayang," bujuk Jiyong.

"Nanti saja, perutku tidak nyaman," balas Seungri sambil bersandar di bahu sang alpha.

Jiyong mengeluarkan feromonnya untuk menenangkan omeganya. Tidak terlalu keras juga tidak terlalu lembut.

"Mau aku suapi? Sedikit saja. Kau bilang ingin melihat YZ dari dekat," bujuk rayu Jiyong lancarkan.

Kelopak matanya Seungri langsung terbuka lebar. Binar bertebaran di sana. Tanpa mengangkat kepalanya dari bahu, Seungri mengangguk tanda mau makan. Jiyong menyunggingkan senyum karenanya.

Sepotong roti tertusuk di garpu Jiyong sodorkan ke mulut omeganya. Diterima dengan baik dan Seungri mulai mengisi perutnya yang masih kosong. Samar-samar Jiyong menghidu feromon manis dari istrinya ini.

"Kau tak apa?" tanya Jiyong sambil memasukan potongan roti lagi ke mulut Seungri.

"Mn, aku tidak apa-apa," balas Seungri dengan mulut mengunyah.

Keadaan bermanja ria Seungri berlanjut hingga pesawat mendarat di bandara internasional Beijing. Sebelum Jiyong menuruni pesawat, Soo Hyuk dan Jae Ho selaku pengawal utama mereka memastikan keadaan aman.

"Tuan Kwon, mobil sudah terparkir. Anda dan Nyonya sudah boleh turun dari pesawat," ucap Jae Ho.

"Mn, kami segera turun."

Jiyong menggandeng tangan omeganya untuk menuruni tangga pesawat. Di bawah sana sudah terlihat Soo Hyuk yang membukakan pintu mobil.

"Untuk saat keadaan aman," ungkap Soo Hyuk saat Jiyong akan memasuki mobil. Seungri lebih dulu masuk.

"Jangan sampai lengah. Istriku sedang tidak baik saat ini," perintah Jiyong.

"Pasti. Kau jangan khawatir," jawab Soo Hyuk.

"Hyung, ayo cepat jalan!" Seungri memanggil. Dia sudah tak sabar untuk segera berkeliling di kota Beijing. Jiyong tersenyum melihat istrinya mendapatkan kembali semangatnya.

"Kita berangkat Hyung!" perintah Jiyong pada Jae Ho begitu semua memasuki mobil. Di belakang mobil mereka pun sudah ada pengawalan dari keluarga Kang yang memiliki cabang di Cina.

Symphony Of Nyongtory's Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang