Symphony Of Nyongtory's Love [End]

Pembuahan

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Jika suka tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, kalau tak suka silakan tinggalkan saja. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧

.
.
.
.
.

Tubuh lunglainya digeletakan di kasur. Menggeliat kecil tidak karuan karena sesuatu telah membangunkan hasratnya. Feromon aneh itu telah membuatnya ingin disentuh. Sial, heatnya telah dipicu.

"Eungh," lenguhnya.

Kasur sedikit memantul. Itu artinya seseorang tengah menaikinya juga. Seseorang mengukung Seungri dan memperhatikan wajah sayu minta dibelai dengan hati-hati. Senyumnya terbingkai di sana.

"Suaramu seksi, Manis!" ucap alpha berwujud Akira.

"Eungh," Seungri melenguh lagi. Matanya masih menutup.

"Aku ingin sekali menandaimu," ungkap Akira.
Buku jari telunjuknya membelai pipi omega tersebut. Bibirnya disentuh dengan sensual. Kemudian dia mencengkram rahang Seungri untuk melumat bibir ranum istri Kwon Jiyong.

Seungri terkejut dengan ciuman mendadak dan kasar seperti itu. Samar-samar dia melihat Akira tengah menciumnya. Bahkan memaksa untuk memasukkan lidahnya dalam rongga mulut Seungri.

Sang omega sedikit tersadar karena aroma yang dihirupnya bukanlah milik alphanya. Sekuat tenaga yang ada Seungri mendorong tubuh alpha di atasnya, tapi dia terlanjur lemah karena feromon pekat milik Akira yang menekannya.

Kedua tangannya ditahan tepat di atase kepalanya. Akira berusaha menciumi bagian lehernya untuk memberi tanda pada sang omega. Seungri berontak sebisa mungkin karena dalam kesadarannya yang hampir tipis dia tahu itu bukan Jiyong.

"Ber-hen-tih!" ucapnya terbata.

"Tidak sampai aku menandaimu!" geram Akira.

Tidak bisa. Dia tidak boleh seperti ini. Dia tidak boleh kalah. Dia harus melawan. Itu yang berputar dalam benaknya. Maka kaki Seungri yang berada di selangkangan Akira menjadi senjata terakhir untuk bisa lepas dari kungkungan Akira.

Bugh

Aset berharga Akira kena tendang Seungri. Rasa nyeri amat sangat membuat Akira melepaskan cekalan tangannya pada Seungri. Dengan tubuh lunglainya, Seungri turun dari kasur dan berlari sembarang arah asal bisa menemukan pintu.

"Hah hah hah ..."

Napasnya menderu karena birahinya. Dia meraih dinding untuk membantunya tetap bisa berdiri. Pandanganya blur dan seolah berbayang. Dia layaknya orang mabuk.

"Berengsek! Mau ke mana kau?" raung Akira dengan meraih pinggang Seungri bermaksud untuk mengunci pergerakannya.

Seungri terkejut lagi sampai dia memutar badannya. Dia bisa melihat bagaimana Akira seperti bernafsu dengannya. Seungri kembali berontak, tapi Akira merobek kemeja yang dikenakan Seungri hingga kancingnya berhambur. Akira menyeringai begitu melihat tubuh mulus omega milik Jiyong.

"Jangan! Akira-"

"Sssttt! Kau akan menikmatinya nanti."

Tangan bebas Seungri meraih apapun yang ada di nakas tepat di sebelahnya. Dia menangkap sebuah vas bunga dan memukul ke arah lawannya.

Prang

"Akhh!"

Pukulan vas itu mengenai lengan Akira dan melukainya hingga mengeluarkan darah. Seungri buru-buru berbalik memanfaatkan keadaan. Sialnya lagi kedua kakinya benar-benar lemas dan akhirnya tersandung. Seungri terjerembab sendiri di lantai.  Dia butuh suaminya. Dia harus bangun.