Tumbang

325 36 8
                                    

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, karena gratis. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧

.
.
.
.
.

Siang hari ini, Jiyong masih disibukan dengan rapat kecil di depan layar monitor iPad-nya, sedangkan satu tangannya mengusap perut istrinya yang masih berbaring di karpet bulu dengan kepalanya beralaskan bantal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Siang hari ini, Jiyong masih disibukan dengan rapat kecil di depan layar monitor iPad-nya, sedangkan satu tangannya mengusap perut istrinya yang masih berbaring di karpet bulu dengan kepalanya beralaskan bantal. Wajahnya menghadap tepat di pinggul suaminya. Rada lain gaya tidurnya kali ini.

Sejak dia mual akibat feromon Jiyong dan berakhir muntah, Seungri tak pernah mau lepas dari Jiyong untuk minta usapannya. Ini sungguh membuatnya nyaman dan tenang. Jiyong sendiri tak keberatan karena dia perlu menebus kesalahannya.

Sejenak Jiyong tinggalkan rapat yang kebetulan dipimpin oleh kakaknya sendiri. Jadi, Jiyong beralih pada Seungri lebih dulu. Dia menundukan kepalanya sedikit dan mengatakan sesuatu.

"Sayang, makan dulu. Kau belum sarapan," bisiknya.

Seungri menggeleng tanda menolak.

"Nanti kau sakit," bujuk Jiyong sekali lagi. Ini sudah lima kali Jiyong memaksa Seungri untuk makan, tapi hasilnya nihil.

Mereka yang hadir di rapat kecil itu jadi salah fokus dengan Jiyong. Sedikit terdengar ucapan COO itu melalui Zoom.

"Jiyongie, ada apa dengan adik ipar?"

Seung Hyun akhirnya tak tahan untuk tidak bertanya. Dia juga penasaran ada apa dengan adik iparnya sejak adiknya mengatakan Jiyong tak bisa datang ke kantor karena Seungri sakit. Jiyong langsung kembali pandanganya pada layar.

"Seungri sakit, dia belum mau makan," jawab Jiyong.

"Tuan Kwon, sudah kau bawa ke dokter istrimu?" Pertanyaan yang keluar dari Shim Min Ju, sekretaris Jiyong.

"Dia tidak mau," Jiyong menjawab singkat dan peserta rapat hanya anggukan kepala. Jiyong melirik lagi Seungri yang bergerak gelisah.

"Masih tidak enak?" tanya Jiyong. Seungri mengangkat kepalanya untuk melihat suaminya.

"Sedikit," jawabnya lesu.

"Jiyongie, sebaiknya kau ajak adik ipar ke rumah eomma. Mungkin dia mau makan di sana," Seung Hyun menawarkan sebuah ide.

Seungri yang mendengar ucapan kakak iparnya langsung bangun dan menatap layar.

"Hai, Hyung! Halo semuanya!" sapa Seungri.

"Oh, Hai Seungri-ah! Bagaimana keadaanmu?" Seung Hyun menyapa balik.

"Tidak terlalu baik. Adikmu nih Hyung membuatku mual," ucap Seungri ambigu.

Mereka yang ada di ruang rapat hening seketika. Mencerna keambiguan dari ucapan istri Jiyong ini. Jiyong sendiri hanya mengusap punggung Seungri pelan dan lembut.

Symphony Of Nyongtory's Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang