Hamil

564 47 22
                                    

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Jika suka tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, kalau tak suka silakan tinggalkan saja. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧
.
.
.
.
.

"Halo, Mia ... apa Tuan Besar sudah berangkat?"

Itu Seungri hubungi salah satu asisten rumah tangganya.

"Sudah Nyonya, baru saja."

"Ck, sudah kubilang jangan panggil aku Nyonya!" tegur Seungri.

"Maaf, Nyonya. Tapi, Tuan Kwon bilang harus memanggil Anda dengan Nyonya," jelas Mia. Suaranya rada takut juga. Takut dipecat karena tidak nurut sama Seungri, tapi yang gaji 'kan suaminya.

"Aishh, dasar rubah satu itu!" gerutu Seungri, "apa suamiku sarapan?"

"Tuan Besar tidak sarapan lagi, Nyonya. Ini sudah dua hari Tuan langsung berangkat kerja," jelas Mia.

"Hm, apa ada yang aneh dengannya? Seperti bawa omega lain ke rumah?" selidik Sang Nyonya.

"Tidak Nyonya. Selama Nyonya tidak ada, Tuan Besar lebih banyak melamun atau bahkan merokok di halaman belakang. Kalau tidak, di kamar saja."

Seungri mengangguk walau Mia tidak melihatnya.

"Ya, sudah kalau di rumah aman. Hubungi aku kalau terjadi sesuatu," ucap Seungri.

"Ya, Nyonya."

Seungri meski minggat tetap menanyakan kabar tentang suaminya melalui asisten rumah tangganya. Contohnya Mia. Pelayan dari Indonesia ini selalu memberi tahu apa saja yang sudah Jiyong lakukan selama ditinggal belahan jiwanya.

Biar begitu Seungri itu tetap gelisah meninggalkan suaminya di rumah. Sehari-hari kebutuhan Jiyong selalu Seungri yang urus. Dari sarapan hingga olah raga malam, eh. Kalau yang terakhir tidak perlu dikasih tahu juga pasti mengerti 'kan ya.

Satu hal yang Seungri tidak tahu. Jiyong hampir gila dua hari ini hatinya terasa sepi. Dia ingin segera menjemput istrinya pulang, tapi urung karena Seung Hyun bilang jika belum waktunya dia sudah jemput pulang Seungri, bisa makin jauh kaburnya. Tahu deh Seungri sanggup apa tidak jauh dari alphanya.

Jadi, Jiyong sungguh uring-uringan di kantor maupun di rumah. Sampai-sampai Park Chanyeol sendiri ingin menemui Seungri untuk meluruskan masalah ini. Hanya Seungri benar-benar tidak mau ditemui siapapun.

Marahnya seorang panda kali ini sedang luar biasa. Jiyong saja kewalahan. Dia kapok sekarang.

Balik lagi ke Seungri yang sudah matikan telponnya. Dia duduk merana juga di sofanya Daesung yang putih gading tersebut. Pemilik rumahnya sedang memotong buah jeruk di dapur. Tak lama datang dengan sepiring jeruk.

"Jadi, kau masih bertahan? Ini bahkan sudah dua hari," ucap Daesung sambil meletakan piring tadi.

Seungri meringis melihat jeruk yang sudah dipotong. Ini harusnya jeruk sunkist, tapi sepertinya Daesung memotong jeruk dekopon yang warna kulitnya masih kehijauan.

"Biar saja. Masih ada satu hari lagi. Perjanjian dia harus jemput aku besok saat akan pergi ke acara," tutur Seungri.

Daesung heran dengan adiknya yang keras kepala akan keinginannya, tapi suka merengek kalau Seungri rindu akan alphanya. Untung saja omega ini tidak sakit karena berjauhan dari suaminya.

Symphony Of Nyongtory's Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang