Penyamaran

193 29 7
                                    

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, karena gratis. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧

.
.
.
.
.

Dokter yang bertugas di kapal pesiar segera datang memeriksakan keadaan Seungri yang tak kunjung mau melepaskan cengkraman pada sisi kemeja Jiyong.

"He's having a panic attack. I'm going to give him a sedative injection," the doctor said.

"No! My wife is pregnant!" sentak Jiyong membuat sang dokter cukup terkejut.

"I know that. I'll give him a low dose just to get him to let go. Otherwise, we'll be too late to save his son," jelas sang dokter. Hingga akhirnya Jiyong mengerti dan membiarkan dokter bertindak.

Cairan obat penenang telah masuk ke dalam tubuh Seungri. Berangsur-angsur cengkraman tangannya melemah dan Jiyong bisa melepaskannya. Mata Seungri perlahan mulai bisa menatap suaminya.

"Hyung ...," ucapnya lemah dan akhirnya dia tak sadarkan diri.

"I'll take it to my room and you prepare whatever my wife needs!" titah Jiyong pada dokternya.

Dengan cepat Jiyong menggendong Seungri keluar kamar. Langkah kakinya dipercepat untuk segera tiba di kamarnya yang hanya berada di posisi kelima.

....

Jiyong terlihat berdiri dengan tidak tenang. Suami mana yang bisa tenang jika melihat istrinya dalam kondisi tak berdaya seperti sekarang ini. Sang dokter berusaha untuk menyelamatkan janin yang baru berusia dua bulan tersebut. Seungri sempat mengalami pendarahan.

"Aku tak bisa memaafkan diriku jika terjadi sesuatu padanya dan anakku," gumaman Jiyong terdengar sangat ketakutan.

"Ge, mereka akan baik-baik saja. Percayalah," ucap Yibo berusaha menenangkan Jiyong. Xiao Zhan duduk di sofa yang berada di kamar Jiyong sambil menatap iba pada Seungri.

Dokter akhirnya selesai menangani sang omega. Raut wajah lelah dan khawatir masih menempel pada dokter tersebut. Antara takut dengan Jiyong dan juga kondisi pasiennya. Dia melepas stetoskopnya dan mengalungi di lehernya. Jiyong yang melihat itu segera menghampirinya.

"How is my wife's condition?" tanya Jiyong.

Sang dokter menghela napas sebentar lalu menjawab, "Not too good. we have to take him to the hospital for further treatment. Your wife is traumatized and it will affect the condition of the fetus."

Jantung Jiyong serasa berhenti detik itu juga. Rasa bersalahnya semakin menyeruak sekarang.

Sang dokter melanjutkan, "One more thing I need to say, we can't bring your wife in this condition. He should not experience shocks until he arrives at the hospital because it will endanger his fetus."

Alpha dengan aura mendominasi ini kini lenyap. Kedua kakinya bahkan terseok hanya untuk menghampiri kasur di mana Seungri masih tertidur dengan satu tangan tertusuk jarum infus. Dia terduduk di sisi Seungri, sebelah tangannya bahkan bergetar hanya untuk mengelus kepala sang omega. Sang alpha rapuh dengan kondisi omeganya sekarang.

"Apa yang harus aku lakukan padamu, Sayang? Maafkan kelalaianku. Maafkan aku!" Jiyong menyatukan keningnya pada sisi kening Seungri. Air matanya runtuh detik itu juga disaksikan oleh Yibo, Xiao Zhan, sang dokter bahkan Soo Hyuk. Xiao Zhan terenyuh melihat adegan menyedihkan di depan matanya. Dengan erat pun dia memeluk pinggang suaminya dan menumpahkan air matanya.

Symphony Of Nyongtory's Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang