Symphony Of Nyongtory's Love [End]

Kawan Lama

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, karena gratis. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧

.
.
.
.
.

Jae Ho mengendarai mobilnya dengan cukup cepat karena perintag Jiyong yang ingin segera sampai di rumah. Tuannya benar-benar ingin pulanf dari jam 3 sore, namun beberapa berkas menahannya karena butuh tanda tangan dari Jiyong.

Memang selingkuhannya COO Kwon itu hanya berkas, kalau selingkuh sama omega lain bisa tamat statusnya sebagai alpha. Ucapkan terima kasih pada dunia dan selamat datang dunia akhirat jika panda mengamuk. Jiyong masih sayang Seungri kok.

Kakinya melangkah cepat dan nyaris tersandung saat keluar dari mobil hanya karena Jiyong ingin bertemu istrinya. Beruntung tidak sampai jatuh, karena sangat tidak elit orang tampan harus mencium jalanan.

Dalam benak Jiyong sebenarnya yakin jika istrinya sedang murung di pojokan karena kejadian di supermarket. Berani sekali menuduh istri seorang Kwon mencuri. Kalau perlu supermarketnya beralih nama kepemilikan jadi milik 'Lee Seungri'.

Akan tetapi, bayangan Jiyong akan Seungri yang murung di kamar sambil menangis segera runtuh. Sepertinya Jiyong saja yang berlebihan. Faktanya Seungri sedang asyik membalas pesan dengan serius. Sampai-sampai pujaan hatinya pulang pun dia tak sadar. Sia-sia keresahan Jiyong kali ini.

Jiyong bisa melihat dari belakang punggung tegap istrinya sedikit bergerak saat dia tertawa pelan. Dengan sangat pelan Jiyong mendekat untuk mencari tahu apa yang membuatnya terlihat bahagia, padahal di telpon tadi pagi Seungri sempat merengek kesal karena dituduh pencuri.

Manik coklat Jiyong mengintip sebuah nama dari ponsel istrinya.

'Glory'

Siapa dia? Jiyong bahkan tidak tahu dan terkesan asing dengan nama itu. Alpha atau omegakah? Atau beta? Jiyong tidak boleh curiga dulu.

"Aku pulang, Sayang!" bisiknya.

Suaranya bergaung rendah di telinga Seungri, membuatnya merinding. Seungri terkejut dan dia memutar badannya setengah ke belakang. Bibirnya malah bertabrakan dengan bibir suaminya. Sepertinya itu yang diharapkan Jiyong ketika berniat berbisik.

"Eoh, Hyung ... kapan sampai rumah? Aku tidak mendengarmu masuk," ucap Seungri setelah malu-malu kucing karena ciuman mendadak mereka. Heran kenapa mesti malu.

"Sejak tadi. Kau saja terlalu asyik dengan ponselmu," jawab Jiyong sambil menegapkan badannya, mengusap pucuk kepala istrinya lantas berjalan ke sofa yang kosong. Dia duduk barulah melonggarkan dasinya.