Ketahuan

222 32 18
                                    

Hai, masih bertahan, nih? Entah kalian akan suka atau tidak. Tekan ⭐ saat kalian selesai membacanya, karena gratis. Setidaknya vote kalian berharga untuk rasa lelahku berpikir merangkai kata demi menghibur kalian yang haus akan hiburan 🤧

.
.
.
.
.


Seungri bersenandung lagu kesukaannya sambil memakai baju kebesarannya. Bukan baju yang sangat mewah bagai kaisar ya, tapi memang kebesaran di badannya. Hampir semua bajunya sudah tak muat, apalagi setelah tahu anaknya kembar.

Dia segera menyelesaikan mandinya karena suaminya bilang akan membawakannya bungeoppang. Membayangkan saja dia sudah tidak sabar memakannya. Seungri suka sekali nyemil.

Ting

Sebuah pesan masuk di ponsel eommanya. Dia bukannya lupa mengembalikan, tapi karena asyik berendam dengan bath bomb yang baru dia beli di online dua hari lalu. Katanya wanginya menyegarkan. Entah kata siapa, Seungri termakan hasutan. Bagaimana juga kalau habis mandi itu ya segar sih.

Seungri melirik sebentar pesan yang masuk. Tertera nama appanya. Dia mengernyitkan keningnya saat membaca segelintir pesan yang mencurigakan. Seungri meletakan sisirnya di atas meja rias, lalu mengambil ponsel dan membuka pesan tersebut.

'Daesung mengalami kejang dan Dae Jung menangis sangat keras. Jika Jiyong sudah pulang, kembalilah ke rumah sakit!'

Begitu kira-kira pesannya. Seungri menutup mulutnya yang nyaris menjerit terkejut membaca pesan dari sang ayah. Dia bahkan jadi penasaran dengan pesan lainnya. Tanpa izin lagi, Seungri membaca pesan tentang keadaan Daesung.

Matanya basah karena air mata, teks yang ada di pesan jadi sulit terbaca. Air matanya mendesak untuk segera keluar. Selama sembilan hari ini hanya dia yang tidak tahu akan kondisi Daesung yang sesungguhnya.

Seungri keluar kamar dengan tergesa. Dia mencari keberadaan ibunya yang belum dia lihat lagi sejak ponselnya dibawa ke kamar. Seungri hanya melihat Mia yang lewat di dekatnya.

"Nyonya? Anda kenapa menangis? Apa perutnya sakit?" Mia yang kaget melihat Seungri menangis segera berhenti.

"Eomma ... di mana eommaku?"

"Oh, itu ... Nyonya besar ada di-"

"Ada apa ini?"

Orang yang dicari Seungri akhirnya muncul. Nyonya Eun Jung baru keluar dari kamar mandi di dekat kamar tidur tamu. Beliau segera mendekat pada putranya dan Mia.

"Nak, kau kenapa?" Ibunya kaget melihat Seungri menangis.

"Eomma ... jelaskan padaku, apa yang sebenarnya terjadi pada Daesung Hyung?"

Nyonya Eun Jung tersentak saat putra keduanya ini tiba-tiba bertanya tentang Daesung.

"Daesung baik-baik saja. Mungkin sedang bermain dengan anaknya," jawab Nyonya Eun Jung tetap tenang.

"Eomma mau bohong padaku?" Seungri tetap saja tak percaya, dia berlinang air mata dan semakin deras.

"Eomma tidak bohong, Sayang."

"Lalu ini apa? Appa bilang Daesung Hyung kejang-kejang dan minta Eomma ke rumah sakit. Apa kalian selama sembilan hari ini sudah membohongiku?" Seungri menyerahkan ponsel eommanya.

Nyonya Eun Jung semakin terkejut saat dengar jika putra pertamanya mengalami kejang. Belum lagi dia yang dituntut penjelasan oleh Seungri. Memang pada akhirnya apa yang ditutupi dengan rapat akan ketahuan suatu saat nanti.

"Eh, itu ... bukan maksud kami ingin membohongimu, Sayang. Kau salah paham," ujar Nyonya Eun Jung sudah agak panik. Pasalnya Jiyong tidak ada di rumah dan akan susah jika Seungri tantrum.

Symphony Of Nyongtory's Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang