12.Rs.Grand Amora

190 5 0
                                    

Sebelum sampai ke grand amora,tangan zea yang patah disanggah sementara dengan peralatan ala kadar nya oleh Edgar sebagai pertolongan pertama.

Selama di perjalanan tampak gadis cantik ini sedikit meringis menahan rasa sakit.Tak lama,mereka sampai diparkiran Grand Amora.Secepat mungkin Edgar membawa gadis itu.

Kini mereka tengah berjalan dikoridor Grand Amora.Hampir sebagian pegawai Grand Amora melihat sosok gadis cantik yang kini berada disamping Edgar penuh tanda tanya.

Saat mata Edgar menangkap sosok Aldo,segera ia memanggilnya.

"dr.Aldo.Panggil Edgar sedikit berteriak

Dan Aldo pun segera menemui Edgar

"Zea...pekik Aldo.

"Eh..eh..ucap Aldo

"Do,tolongi zea.Ucap Edgar.

"Kita rontgen dulu.ucap aldo.

Aldo yang memang notabene dr.ortopedi segera melakukan foto rontgen pada tangan zea.Kita tinggal menunggu hasilnya.

Aldo kembali melihat tangan zea.Dibukanya secara perlahan sanggahan sementara yang di buat oleh Edgar sebagai pertolongan pertama.

"Ssssttttt...desis zea hingga tak sadar ia meremas kuat tangan Edgar

Edgar yang melihat zea merasa begitu kesakitan pun tak tega

"Do,pelanan dikit bisa gak?kasihan adek gue.Ucap Edgar.

"Ini gue pelan pelan Gar,cuma karna sudah sedikit membengkak,jadi pasti nyerinya luar biasa.

Aldo memasang gips yang baru untuk tangan Zea.Selanjutnya ia beri arm sling agar tangan zea bisa bersanggah lebih nyaman.

Tak lama hasil rontgen pun keluar.Aldo segera melihat foto rontgen tersebut.Dia pun menjelaskan pada zea dan edgar

"Syukurlah tak ada hal yang serius.Ini kemungkinan pembengkakannya karna sedikit lambat dibiarkan.

Kini Aldo menuliskan resep obat yang harus diminum zea agar nyeri dan pembengkakannya berkurang

"Gar,loe bisa tebus resep ini di apotek,ucap Aldo pada Edgar.

"Semoga cepat sembuh,cantik.Dan satu lagi,3hari lagi,zea harus perlahan menggerakkan tangannya ya,biar gak kaku.Kalau ada keluhan bisa langsung telpon kakak.Ucap Aldo hangat pada zea.

"Makasih kak,ucap zea.

Aldo menganggukkan kepalanya.

"Ayok dek,kakak antar kamu pulang,biar istirahat.Ajak edgar sembari mengelus kepala zea,tak lupa membawa foto rontgen tangan zea

"Tapi kak,aku mau kerja.

"Ck,tuh tangan begitu,masih juga mikirin kerja.Nurut sama kakak,Diandra.Ucap Edgar tegas.Dan langsung menggandeng tangan zea yang satunya.

Kini Edgar dan zea berjalan dikoridor Grand Amora menuju parkiran,namun sebelum sampai keparkiran,mereka berpapasan dengan Arga dan Vivian.

Arga terkejut saat melihat zea.Bukan,bukan karna ia terkejut dengan zea yang sudah ditemukan oleh edgar Melainkan terkejut melihat kearah tangan gadis itu.

Arga ingin membuka mulutnya menyapa gadis yang seminggu ini sudah mengusik pikirannya.Namun entah mengapa tak bisa ia lakukan.Sedang kan Edgar,sepertinya pria ini telah mengetahui apa yang terjadi hingga membuat zea menghilang bak ditelan bumi.

Edgar bahkan tau,kini sang adik tengah melirik ke arah Arga yang berjalan dengan vivian.Tak ingin membuat sang adik merasakan luka kembali,Edgar menyandarkan kepala zea pada bahunya,mengelus lembut rambut zea.

Arga yang melihat perlakuan Edgar pada gadis itu hanya bisa mengepalkan tangannya.Entah lah,mengapa ia begitu merasa terusik dan tak menyukai sikap Edgar yang demikian pada sosok zea.

ZeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang