31.Sejuta pertanyaan

121 6 1
                                    

Kini zea tengah bersiap siap untuk pulang.Tak lupa dengan sang kakak yang turut membantunya.

"Ada lagi gak yang tertinggal? Tanya edgar saat membereskan beberapa potong baju sang adik.

"Hmmmm gak ada kak.ucap zea.

"Ok kita pulang.ucap edgar.

"Ye.....pekik zea senang.

Zea dan edgar keluar berjalan beriringan menyusuri koridor grand amora menuju parkiran.

"Gar...gar...panggil Aldo dari belakang.

Edgar pun berbalik.

"Paan dodo.jawab Edgar

"Zea udah dibolehi pulang?tanya nya.

"Iya.Gue anter adek gue dulu.jawab edgar.

Aldo menganggukkan kepalanya.

"Jangan sakit lagi ya dede cantik.ucap aldo pada zea sembari mengelus kepala zea

Zea pun tersenyum dan mengangguk.

"Gue balik dulu do.pamit edgar

"Hati hati loe.jawab aldo

"Ya.balas edgar.

"Kak,panggil zea sembari mereka melanjutkan langkah kakinya menuju parkiran

Edgar menoleh ke arah zea.

"Kok bisa dokter zea kemarin dr.Arga? Tanya zea penasaran.

"Ya karna dia spesialis bedah.jawab edgar singkat.

"Kok gitu jawabnya ih??! Protes zea.

"Kan kakak juga spesialis bedah.kenapa gak kakak yang jadi dokternya zea?tanya zea penasaran.

"Kok adeknya kakak cerewet banget sih sekarang???ucap edgar gemas.

"Kak.....,rengeknya kembali

"Nanti kamu juga akan tau sayang.jawab edgar sembari membuka pintu mobil

Saat ini mereka tengah di perjalanan menuju rumah.Namun zea tak henti hentinya bertanya pada edgar kenapa bisa Arga?bukannya di grand amora begitu banyak dokter spesialis bedah?

Bahkan kini sang kakak terlihat sangat gemas melihat ekspresi sang adik saat menuntut jawaban darinya.Bukan,bukan edgar tak ingin mengatakan yang sebenarnya.

Edgar ingin jujur bahwa yang mendonorkan darah padanya pun adalah Arga,namun menurut edgar moment saat ini kurang tepat dikarnakan zea juga baru saja keluar dari rumah sakit dan bahkan mereka juga belum sampai dirumah.

"Kak...dijawab donk.Keluhnya kembali.

Edgar menoleh sebentar ke arah zea,sebelum akhirnya fokus menyetir kembali.

"Nanti di jelasi kalau sudah sampai dirumah ya.Ucap edgar lembut.

"Janji loh kak.Ucap zea memastikan

Edgar pun hanya membalas dengan anggukan.

Tak lama mereka pun sampai di depan gerbang

"Tin...tin....

Klakson edgar.

Segera sang satpam berlari membuka gerbang.

"Makasih pak ucap zea.

Tampak nana sang mama berlari keluar menyambut sang putri kembali.

"Bang,kok gak nelpon mama zea pulang hari ini? Ucap sang mama

"Kejutan.ucap edgar.

"Sayang,yuk kita masuk.biar abang kamu yang bawain barang barangnya.ajak sang mama sembari membawa zea masuk.

"Ma,diandra harus istirahat.jangan di ajak ngobrol dulu.teriak Edgar.

"Iya pak dokter.jawab sang mama tak kalah teriak.

"Sayang,kamu istirahat dulu gih.ucap sang mama mengantarkan sang putri kekamarnya.

"Makasih ma.ucap zea.


¤¤¤¤¤¤¤¤¤

Kini zea teringat akan janji sang kakak.Ia pun menekan nomor sang kakak untuk menagih janjinya.

"Kring...kring...

"Kring....

"Ada apa dek? Tanya edgar saat telpon sudah terdambung.

"Kakak masih dirumah atau sudah di grand amora?tanya zea memastikan.

"Kakak sudah di grand amora sayang.jawab edgar.

"Yah....keluh zea.

"Kakak tau,pasti kamu mau nagih janji kakak ka?tebak edgar.

"Karna adik kakak yang satu ini penasarannya luar biasa.Jawab Edgar

"Diandra,tepat saat kamu sampai di grand amora karna kecelakaan yang kamu alami,dr.Arga lah dokter spesialis yang ikut membantu kamu bahkan dia juga mendonorkan darahnya untuk mu diandra.Karna golongan darah kamu AB+,sangat sulit mendapatkan golongan darah yang sama dengan mu,hingga dr.Arga memberitahu jika ia memiliki golongan darah O+ yang bisa di donorkan ke kamu.Dan pada akhirnya kamu bisa dioperasi dengan Arga lah dokternya.Jelas Edgar pada zea.

"Kakak tau,kamu pasti marah dengan Arga atas sikapnya ke kamu,tapi bagaimana pun ia juga yang menolong kamu diandra.Ucap edgar selanjutnya.

"Kakak harap,kamu bisa memaafkannya.Baikalh sayang,kakak akan masuk ke ruangan.Sampai bertemu di rumah.

"Klik.telpon di tutup oleh Edgar.

"Astaga...jad kak Arga???ucap zea bermonolog menutup mulutnya dengan kedua tangannya karna terkejut mendengar penuturan dari sang kakak

ZeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang