Hampir seminggu sudah zea berada di Grand Amora.Dan selama itu juga nana dan wisnu selalu menjaga sang putri.Meskipun Wisnu harus bolak balik pulang pergi ke Grand Amora karna ia tetap harus ke kantor,namun pria paruh baya ini tak pernah mempermasalahkan hal ini,asalkan putri nya sembuh.
Saat ini zea ditemani sang mama di ruangan.Sebab Edgar belum pergantian sip.
"Sayang,dimakan dulu gih buahnya.Ucap nana yang baru saja selesai mengupas apel untuk sang putri.
"Ma,maaf ya.Zea selalu ngerepoti mama,papa dan kakak.Ucap zea merasa tak enak.
"Ssstttt...ngomong apa sih kamu ini nak.Pagi pagi sudah ngelantur.
"Zea serius ma.ucap nya.
"Kamu itu putri mama dan papa.Jadi sudah kewajiban kami ngerawat kamu nak.Gak ada yang direpoti.Ucap nana tulus sembari menyuapkan potongan apel pada zea.
Klek.Terdengar suara pintu terbuka.
Ya,Edgar masuk keruangan zea setelah baru saja ia selesai pertukaran sip.
Seperti biasa,saart edgar selesai jaga,maka ia lah yang akan menjaga sang adik bergantian dengan mama dan papanya.
"Mama,istirahat dulu.Biar edgar yang jaga diandra.ucap edgar pada sang mama.
"Ya udah sayang.mama balik dulu ya.Pamit nana pada sang putri dan putranya,tak lupa mencium kening zea.
"Hati hati ma.ucap zea.
"Iya sayang.
Kini nana melangkahkan kakinya meninggalkan ruangan zea.
"Dek,kakak ke kamar mandi bentar ucap Edgar.
Ya dokter manis yang satu ini memang membasuh wajahnya lebih dulu.sebelum ia lanjut menjaga sang adik.
Setelah dirasa cukup dengan ritual singkatnya,kini edgar kembali keruangan zea.
Ia menyalakan tv sekedar untuk menghilangkan rasa bosan sang adik yang sudah tampak terlihat dimatanya
"Kak...panggil zea.
Lihat kan,batin edgar.Belum juga gue ceplosi tingkah adek gue yang udah mulai bosan,eh...udah lolos aja tuh rengekan.Batin edgar.
"Hmmm,jawab edgar.
"Kak....panggil zea kembali.
"Hmmmm jawab edgar dengan mata fokus mencari channel kartoon.
"Ih...di panggil itu,nyaut yang benar.Bukan ham hem ham hem doank.Gerutu zea.
Edgar terkikik dengan protes sang adik.Kini ia berjalan kearah ranjang zea dan menarik satu kursi untuk ia duduki.
"Ada apa hmmmm?tanya edgar gemas.
Saat edgar sudah duduk disamping zea,zea mengambil lengan tangan sang kakak dan seolah merangkulkan dengan tangannya yang tak terpasang selang infus.
Edgar yang memperhatikan tingkah lucu zea di matanya hanya bisa menahan tawanya.
"Kak...rengek zea kembali
"Kamu mau bilang apa sih dek?tanya edgar dengan masih menahan tawanya.
"Zea kapan bisa pulang?bosan.Ucap zea pada akhirnya.
"Damnnnnn....benar kan tebakan gue.Batin edgar tertawa.
"Ya nunggu keputusan dokter yang nangani kamu donk.ucap edgar gemas.
"Ha??? Beo zea.
"Kok?
"Bukan sayang.bukan kakak dokternya.jawab edgar seolah tau apa yang akan ditanyakan sang adik.
"Lalu? Tanya zea yang sudah terpotong dengan suara pintu terbuka.Petanda ada yang datang.
Klik.pintu terbuka.
"Selamat pagi zea.ucap Arga
"Shit.batin arga saat melihat kearah tangan zea yang merangkul manja pergelangan tangan edgar
"Tu,dokter kamu.ucap edgar pada zea
"Ha???
"Pak dokter,adik saya kapan diijinkan pulang?goda Edgar pada Arga.
"Kaka....ih....rengek zea sembunyi dibelakang badan Edgar.
"Hahahahaha...tawa edgar meledak melihat tingkah sang adik
"Ada apa ze?tanya Arga sembari mengecek kondisi zea.
Zea menggelengkan kepalanya.
Arga menghela nafas sejenak.
"Kamu mau pulang?tanya Arga pada akhirnya dan di balas anggukan cepat oleh zea.
"Jika hari ini kondisi kamu memang memungkinkan untuk pulang,kamu bisa pulang hari ini juga.Terang Arga
"Benaran kak?tanya Zea yang untuk pertamanya kembali memanggil Arga dengan sebutan kakak sama seperti pertama kali mereka bertemu.
Arga yang mendengar kalimat keramat dari Zea langsung tersenyum sumringah.
"Iya.Jawab Arga akhirnya
Kini arga memeriksa kondisi zea.
"Gimana kak?tanya zea seolah tak sabar ingin pulang
"Sabaran bentar dek.ucap edgar
"Is....protes zea.
"Baiklah,kamu bisa pulang hari ini.ucap arga.
"Suster dina,tolong up infus pasien ya.Lanjut arga
"Baik dok.jawab suster dina sembari meng up infus zea.
"Thanks Ga.ucap edgar
Arga hanya menganggukkan kepalanya.
●●●●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
Zea
Teen FictionArga tampak terdiam dihadapan sosok yang begitu ia kenali.Seketika tubuhnya lemas melihat seseorang yang saat ini tengah terbaring di meja operasi seolah menunggu tindakan yang akan dilakukan. dr.Arga,apa kau yakin bisa?Tanya sang dokter kepala Mamp...