Kini langkah tegas Edgar menuju ruangan dimana vivian berada sudah tak mampu ia bendung.Raut wajah menahan amarahnya sudah tak mampu ia sembunyikan.
"Pagi dokter edgar.Sapa seorang pengunjung pasien menyapanya.
"Pagi.Jawab Edgar singkat tanpa senyum tak seperti biasanya.
Pintu ruangan pun di buka oleh Edgar.Tampak beberapa dokter spesialis yang berada didalam ruangan bahkan ada yang menyapa dirinya.
"Gar.Sapa seorang dokter spesialis.
"Iya.jawab Edgar.
"Sini gabung.Ajak mereka.
"Bentar,mau kasih kejut jantung dulu saya.jawab Edgar dengan menahan amarah melihat wajah vivian.
"Ha?beo mereka saat melihat edgar berjalan ke arah meja vivian.
"Ngapain loe ngusik adek gue pagi pagi?tanya Edgar to the point
"He,adek loe?ulang Vivian.
"Adek dari mana sih gar?adek ketemu besar?loe itu anak semata wayang kali.Jawab Vivian dengan angkuhnya
"Jaga mulut loe ya.Loe gak tau apapun tentang Diandra.
"Dia adek kandung gue.Sekali lagi gue dengar loe ngusik diandra,loe bakal mendapat kejutan yang lebih istimewa dari Grand Amora.Ucap Edgar
"Loe ngancam gue Gar hanya karna perempuan yang ngambil loe semua dari gue?ucap vivian dengan nada sedikit keras hingga mengundang perhatian dari rekan mereka di ruangan.
"Gue gak ngancam.Tapi,kalau loe ingin mendapatkan kejutan dari Grand Amora,lakukan sikap buruk loe yang buat semua orang muak.
"Tapi ingat,gue gak main main dengan ucapan gue.Lanjut Edgar sembari menunjuk vivian tepat dihapan wajahnya.
Setelahnya,Edgar membalikkan badannya untuk keluar meninggalkan ruangan.
"Cabut dulu bro.Ucap Edgar pada teman temannya.
"Sip ucap mereka semua.
Sementara vivian begitu kesal dengan sikap Edgar terhadapnya.
"Vivian sih,berani beraninya ganggu adeknya Edgar.Dia gak tau apa,kalau keluarga Edgar salah satu pemilik saham di Rs.Grand Amora ini?bisik mereka yang masih terdengar oleh vivian.
Vivian terduduk dikursinya saat mengetahui fakta baru tentang keluarga Edgar.
Entahlah,entah ia memikirkan akan dipindahkan dari Grand Amora atau ia tengah memikirkan cara membalas zea kembali,yang jelas fakta yang ia ketahui kali ini sungguh membuatnya sedikit keringat dingin,mengingat betapa susahnya ia mendapatkan rekomendasi untuk bisa berada di Grand Amora ini.
■■■■■■■■■■
Kini Edgar tengah menghubungi zea yang tak kunjung tersambung.
"Kring...kring....
"Kring...kring..."Kemana sih adek gue semata wayang?kesal edgar yang masih bisa bergurau.
"Kring...
"Hallo kak...jawab zea tepat panggilan ke tiga.
"Kamu kok gak bilang ke kakak sih diandra? Tanya edgar
"Bilang apa kak? Tanya zea kembali.
"Pagi pagi kamu sudah di umpat sama vivian kan?! Jelas edgar.
"Gak apa apa kok kak.lagian kan gak luka lecet juga.hehehe jawab zea sembari tertawa ringan
"Kamu ini.Kalau ada hal apa pun,kamu harus langsung bilang ke kakak diandra.Kamu itu adeknya kakak satu satunya.paham kan?! Ucap edgar sedikit keras karna terlalu kesal dengan ulah vivian.
"Ya sudah,kakak tutup dulu telponnya dek.Ucap Edgar dari sebrang sebelum memutuskan panggilannya dengan zea.
"Tut...tut..tut...panggilan pun di akhiri oleh edgar
Edgar kembali mengotak atik ponselnya.Tampaknya dokter humoris ini tengan mengetik kan sesuatu.
1 pesan (dr.Edgar)
Ya,dia mengirim pesan singkat untuk Arga.
Arga menaikkan alisnya sebelah seolah petanda bingung dengan sikap edgar yang tumben tumbennya mengirim pesan.
Segera Arga membuka pesan singkat Edgar untuk menutupi rasa penasarannya.
dr.Edgar.
Ar,loe kamana aja sampai adek gue diumpat kasar oleh makhluk jadi jadian yang suka nempeli loe? Loe nasehati tuh makhluk,sebelum ia ditendang dari Grand Amora.
Arga membulatkan matanya sempurna saat membaca pesan singkat Edgar.
"Ck,gak ada kerjaan banget sih loe vi.Batin Arga sembari memijit pelipisnya.
Kini Arga menghubungi zea.
"Kring....kring...
"Kring...kring...
"Kring...kring...Merasa tak ada jawaban dari orang yang dihubunginya,Arga cukup merasa cemas.Saat ini,dia tak mampu langsung mengunjungi zea ke caffe ceria.Mengingat jadwal operasi yang akan dilakukannya pada hari ini.
●●●●●●●
KAMU SEDANG MEMBACA
Zea
Teen FictionArga tampak terdiam dihadapan sosok yang begitu ia kenali.Seketika tubuhnya lemas melihat seseorang yang saat ini tengah terbaring di meja operasi seolah menunggu tindakan yang akan dilakukan. dr.Arga,apa kau yakin bisa?Tanya sang dokter kepala Mamp...