Takbir 1

9.7K 294 165
                                    


Aku up ulang ya, sekalian revisi ceritanya.


Yuk bacanya di nikmati dari part pertama, kalo loncat-loncat gak seru sumpah✌️
*
*
____

"Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuri warodiitu bihi, hallan."

Gadis yang ada di dekat lelaki itu hanya bisa tersenyum memandangi suaminya penuh dengan cinta, Ijab sudah terucap di bibir laki laki yang begitu sangat di cintai nya.

"Nayma cium tangan suami mu Nak," ucap seorang ibu yang berada di dekatnya.

"Iya, Bun."

"Ya Zauzati, engkau Allah kirim menjadi pelengkap hidup ku, menjadi siang yang menerangi gelap ku, tetap menjadi pelengkap kehidupanku."

Bagaimana Nayma tidak kesemsem mendengar ucapan suaminya itu, dia benar-benar bahagia memiliki suami yang selalu membuat hati nya berdebar.

Tanpa malu, Nayma. memanyunkan bibirnya bersiap mencium tangan suami nya.

"Tunggu dulu ya Zauzati bunda memanggilmu," lelaki itu menempelkan jari telunjuk nya kepada bibir Nayma.

"Nayma!!"

"Nayma!!"

"Nayma!!! udah siang!!!"

Gadis yang kini tengah tertidur dengan mimpi indah nya harus terbangun karna teriakan ibu nya.

"Astaghfirullah! Bunda!!"

"Mulut nya!" Wanita dengan wajah cantik kini menepuk tepuk mulut anak nya yang manyun.

"Bunda, ih! tinggal dikit aja cium suami Nay, malah di bangunin."

Kesal gadis itu lalu duduk menyandar pada lipan kasur, Wanita yang ada di depannya hanya mengernyitkan dahi sembari menggeleng mendengar ucapan putri nya.

"Suami apa?" Tanya bundanya sembari menyentil dahi Nayma.

"Ya. Suaminya Nay Bun!!"

"Lagian gak ada yang suka sama kamu Nay."

Nayma Anala. Gadis cantik, dengan kerudung pasmina yang melilit di lehernya, tubuh nya yang tidak mau tinggi membuat gadis itu terlihat begitu mungil dan lucu. Dia berdiri tanpa membalas pertanyaan ibu nya, Nayma mendorong tubuh ibunya pelan agar keluar dari kamar nya.

"Keluar ya Bun, putri cantik mu mau mandi."

Melati Rayarra. Untuk kedua kalinya menggeleng karena tingkah putrinya, sembari tersenyum Nayma menutup pintu kamar nya.

Nayma berdiri di depan cerminnya, jika mengingat mimpi yang begitu terdengar jelas saat pria itu melakukan ijab kabul nya membuat Nayma malu sendiri.

"Kirain beneran! Cuma mimpi ternyata."

Nayma berniat untuk menuju kamar mandinya, tapi lagi lagi dia menghentikan langkah nya karena kembali mengingat senyum manis dari lelaki yang ada di dalam mimpinya.

"Woiii!! Spek pangeran dari kayangan!!" Dia kembali mengingat pria itu. "Gak salah lagi spek Sahrul Khan! Ya Allah idaman banget ..." Histeris Nayma melompat lompat kecil karna bahagia.

"Beh! jodoh gueeee.." lanjutnya lalu kembali berjalan menuju kamar mandi nya.

Cukup memberikan waktunya hanya untuk berteriak, bahkan mengangumi pria dalam mimpi nya, Nayma dengan baju panjang juga di padukan dengan pasmina yang mempercantik dirinya kini menuruni tangga rumah nya.

"Morning Bun," sapa Nayma mencium kening bunda nya.

"Morning, morning! Lihat jam? Sudah pukul berapa itu?"

Malam Takbir (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang