HAPPY READING GUYS BANTU VOTE JUGA KOMEN NYA YA GUYS BANTU SHARE JUGA 🤗
*
_
**
______"Astaghfirullah kak Ezar!!"
Nayma segera bangkit dari duduknya, bagaimana bisa Aezar begitu ceroboh, melupakan telfonnya sendiri, lalu sekarang dia harus meminjam milik orang lain.
"Ada?"
Pertanyaan itu membuat Nayma menghela nafas panjang, Aezar sudah membuatnya khawatir sejak tadi siang.
"Bentar aku cari dulu, dari kapan nyampenya kak? Aku khawatir tau."
"Maaf, kak Ezar lupa sama hp kakak, tadi sayang pukul dua sore Kaka udah nyampe, terus mau ngabarin kamu, hp kakak lupa kebawa."
"Terus gimana ini hp nya? Ini udah Nay temuan di bawah bantal."
"Gak papa nanti kakak pinjem hp santriwan di sini, jangan khawatir ya, udah buka puasa?"
"Belum."
"Kok belum, yaudah Vc kakak temenin buka."
"Beneran? jangan di matiin tapi, aku mau ke bawah ambil nasi."
Walau Aezar berada jauh, tapi jika seperti sekarang Nayma seperti di temani oleh Aezar, bahkan laki-laki itu terus tersenyum di layar melihat bagaimana cantiknya Nayma.
"Matiin ya, kakak harus ke musholla, udah mau adzan, ingat sayang. Jangan lupa solatnya, kalo sama bunda di bangunin saur, harus cepet bangunnya ya?"
"Iya, aku juga mau siap-siap tarawih, kak ezar baik-baik ya di sana, aku sayang banget sama kak ezar."
Belum sempat Aezar jawab Nayma segera mematikan sambungan telepon itu, Nayma malu ketika mengatakan bahwa dia menyayangi suaminya.
***
"Langitnya indah banget ya Nay."
Nayma mengangguk.
"Rindu banget sama suasana yang kayak gini, kita asing banget sekarang."
"Bukan asing Gara, kita hanya harus menjaga jarak."
"Kamu tau Adifa?" Tanya Hilaan sembari terus memandangi langit.
Nayma yang tadinya melihat langit kini beralih melihat Hilaan, bagiamana bisa Hilaan kenal dengan Adifa, walau begitu Nayma hanya mengangguk mengiyakan.
"Dulu kami sangat dekat, kami saling mencintai dan sering membuat janji akan selalu bersama__" Hilaan menghentikan ucapannya sesaat, dia rindu melihat bulan dan duduk di rerumputan bersama Adifa, seperti sekarang yang Nayma juga Hilaan lakukan. "__dia jodohkan dengan seorang ustadz. kami harus terpisah, berat rasanya, tapi aku tau Adifa juga terpaksa saat itu."
"Gara."
"Lalu Adifa tidak mendapat cinta dari laki-laki itu, dia mencintai gadis lain yang ternyata itu kamu."
"Aku tidak merebut kak Aezar dari Adifa Gara, kamu mengatakan ini sama saja dengan menuduh ku merebutnya."
Hilaan melihat Nayma lalu tersenyum, ternyata Nayma cepat mengerti dengan apa yang baru saja dia katakan, ya. Hilaan menuduh Nayma merebut Aezar dari Adifa.
"Tapi kenyataannya begitu Nay, ketika kamu tau bahwa Adifa tengah di jodohkan dengan Aezar, kenapa kamu tidak pergi dan menjauh? Kenapa kamu menyakiti Adifa sehingga gadis yang dulu begitu sangat aku cinta sekarang hancur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Takbir (End)
Random"Bagiamana jika suatu saat semesta memisahkan kita?" "Semesta tidak sejahat itu, namun jika itu terjadi, maka yang terkubur hanya raga, cintanya jangan. Biarkan dia tetap mekar dan mengeluarkan aroma keharuman." Itulah jawaban dari seorang laki laki...