Yuhuuu balik lagi nih.
Ada yang kangen sama MT?Jangan lupa Vote sama komennya ya guys kalo bisa bantu share juga.
Heppy reading.
*___
"Bunda kalo ada yang mau khitbah Nay, bunda percaya atau enggak?"
Nayma, gadis itu sedari tadi mengganggu aktivitas memasak Melati, kadang bercerita kadang juga mengeluh, tapi pertanyaan yang baru saja di lontarkan oleh Nayma mampu membuat Melati melihat kearahnya.
Dengan langkah pelan sembari membawa bakul, Melati menghampiri Nayma, satu ketukan di kepala, membuat gadis itu meringis meraskan sakit di dahinya.
"Bunda!" Kesal Nayma mengelus sisa sakit yang berasal dari bakul yang kini berada di tangan Melati.
"Lagian siapa juga Nay, yang mau sama kamu."
Nayma memanyunkan bibirnya beberapa centi, bundanya selalu saja menganggap dirinya jelek, padahal jelas banyak orang yang memujinya cantik, apa lagi Aezar.
"Kalau beneran ada gimana?"
"Ya Bunda terima Nay, gak baik nolak orang yang datang dengan niat baik kepada kita."
"Kalo misalnya Nay yang enggak terima gimana Bun?"
Melati menggeleng singkat. "Orang pertama harus tetap di terima Nay, walau pada akhirnya harus berakhir kecewa atau bahagia."
"Kan jodoh sama rizeki itu ditangan Allah ya Bun, jadi kita gak harus nolak, karena jika memang benar-benar baik, Allah akan dekat kan, tapi jika bukan orang yang tepat Allah jauhkan."
"Setidaknya kamu menghargai kedatangan tamu itu Nay."
"Bunda, tapi apakah adil, ketika kita sudah menikah tapi si laki-laki pergi meninggalkan kita, sedangkan kita nerimanya terpaksa."
"Memang terdengar tidak adil Nay, tapi bunda berharap siapapun yang datang kepada mu nanti, kamu bisa menerimanya."
"Kalau sekarang beda lagi, kalau gak suka langsung tolak," lanjut Melati sembari membalikkan ikan di wajan.
"Tapi Bun, bukan kah kita juga harus mencari yang terbaik untuk diri kita, jika yang datang langsung di terima, gimana kalo dia gak baik."
"Nay. Yang di maksud bunda bukan semua yang datang harus di terima, tetapi laki-laki pertama, yang berniat karena Allah menghitbah kita, orang pertama yang menginjakkan kakinya di rumah ini, karena niat baik, karena ingin menjadikan kita pelengkap dalam agamanya."
"Oh! Berarti hanya orang pertama, yang tidak boleh di tolak, orang pertama yang niat menghitbah kita tapi."
"Nayma putri ku, itu jaman dimana bunda masih kanak-kanak, sekarang semua berbeda bahkan sudah tidak ada yang seperti itu, mereka akan menolak jika tidak suka, tapi bunda harap Nayma putri kecil bunda ini mau menerima laki laki pertama yang datang, tanpa harus menolak."
Pembicaraan keduanya kini di dengar oleh Albi, dia tersenyum ketika mengingat kedatanganya ke rumah Melati dengan niat menghitbah, dulu sempat berpikir Melati akan menolaknya.
Tapi lihat, orang pertama yang datang dengan niat baik, Melati langsung menerimanya.
***
"Nay."
Nayma melihat ke arah dimana Yulia tengah berdiri, dengan senyum yang mengembang Nayma beranjak duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Takbir (End)
Random"Bagiamana jika suatu saat semesta memisahkan kita?" "Semesta tidak sejahat itu, namun jika itu terjadi, maka yang terkubur hanya raga, cintanya jangan. Biarkan dia tetap mekar dan mengeluarkan aroma keharuman." Itulah jawaban dari seorang laki laki...