Takbir 30

1.5K 97 37
                                    

Happy reading guys.
Jangan lupa vote juga komen nya ya guys bantu share juga hehe 🤗
*
_
*
_____

~Mendung bukan berarti akan hujan, juga sebaliknya, panas yang terik bukan menjamin bahwa hujan tidak akan turun.~

____

Setelah beberapa hari tidak bersama Nayma kembali bermanja kepada Aezar. lihatlah sekarang dia tengah berada di dekat Aezar sembari memainkan baju di lengan Aezar, tak hentinya dia memandangi wajah Aezar yang beberapa hari tak bisa dia pandangi sedekat ini.

"Kangen ya?"

Nayma tidak berbohong bahwa saat ini dia sangat merindukan Aezar, sangat merindukan elusan di kepalanya yang Aezar lakukan dengan lembut.

"Nay," panggil Aezar sembari meraih tubuh Nayma agar menyandar di dada bidangnya.

"Hem?"

"Kak Ezar bikin kamu sedih terus ya? Maafin ya."

"Engga kak."

"Suka bikin kamu nangis terus ya? Kamu boleh kok hukum kakak."

Nayma menggeleng bagaimana bisa Aezar mengatakan itu, sedangkan Aezar lah yang selalu membuatnya bahagia.

"Nay cuma mau kak Ezar tetap di sini, temenin Nay sampai tua."

Aezar terdiam singkat, memandangi wajah Nayma yang menjadi candu untuknya, bagaimana istrinya begitu sangat terlihat cantik jika seperti ini.

***

"Saur yuk."

Nayma membuka matanya, mengapa Tuhan menciptakan sosok laki-laki seperti Aezar. bahkan saat membangunkan Nayma, laki-laki ini tak mengeraskan suaranya, dengan lembut dia mengelus puncak kepala Nayma, sembari terus membangunkan sang istri yang begitu susah di bangunkan.

"Masih ngantuk kak."

"Bangun," Dengan lembut Aezar mengecup kening Nayma, bagaimana gadis itu langsung membuka matanya lebar lebar.

"Kak Ezar, ga boleh!"

"Kenapa gak boleh?"

"Nay tadi kaget loh, kalo mau cium bilang, biar jantung Nay gak copot."

Aezar menarik kedua tangan Nayma agar bangun, membenarkan kerudung yang sudah acak acakan.

"Kapan mau buka hijab di depan kakak Nay?"

Ya. Nayma belum siap membuka hijab di depan Aezar, bahkan sudah hampir satu bulan pernikahan, Nayma enggan membuka kerudungnya, malu.

"Nay mau ke kamar mandi dulu ya kak, kak Ezar bisa langsung ke bawah, nanti Nay nyusul."

Aezar menghela nafas panjang, dia bangkit dari duduknya lalu mengangguk.

"Kakak tunggu di bawah, jangan lama lama."

Nayma mengangguk__melihat kepergian Aezar yang menutup pintu, sesegera mungkin Nayma menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya.

***

Di bawah Melati sudah selesai menyiapkan menu sahur, hanya tinggal menunggu Aezar juga Nayma, melihat kehadiran Aezar Melati juga Albi kini tersenyum, mereka bangga kepada Aezar, bagiamana laki-laki ini sangat hebat ketika menyelesaikan masalahnya.

Malam Takbir (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang