Takbir 24

1.4K 98 11
                                    

Happy reading reading reading guys.
Jangan lupa vote juga komen nya ya guys bantu share juga hehe
*
_
_
*
_______


Masih di malam yang begitu canggung, bahkan Nayma tidak bisa menutup matanya, posisi mereka kini Nayma tengah berada di dalam dekapan Aezar, tak henti Aezar menepuk tepuk punggung Nayma, sembari mengelus kepalanya.

"Kenapa gak tidur?"

Pertanyaan itu membuat Nayma sedikit menelan ludahnya, jangan bertanya Aezar, mendengar helaan nafas mu saja Nayma sudah merasa canggung.

"Ak-aku belum mengantuk k-kak."

"Pejamkan matamu Nay, dan tidur. kakak akan mengelus kepalamu."

Nayma menurut, dengan terpaksa dia memejamkan matanya, berharap dia bangun pagi sudah menyapanya. Ini sulit! bahkan sedikitpun Nayma tidak merasa mengantuk, apalagi saat dia menerima kecupan hangat di keningnya.

"Kak Ezar gak capek?" Nayma kini mengangkat kepalanya, melihat wajah Aezar.

"Engga. tidur ya, kan besok harus bangun pagi saur," ucap Aezar sembari terus menepuk punggung Nayma pelan.

Nayma melupakan satu hal yaitu dia harus segera tidur agar ketika saur nanti dia tidak mengantuk, kebiasaan gadis ini, sulit di bangunkan.


"Kak Ezar tadi Abinya kak Ezar gak hadir?"

"Hadir."

"Nay gak liat."

"Tapi lewat telfon, Abi minta maaf karena tidak bisa hadir, berada di Turki, Abi tidak bisa pulang Nay."

Nayma tersenyum. "Gak apa-apa kak."

"Besok kerumah ya, Mba Nanda mau ketemu kamu."

"Siapa Mba Nanda?"

Nayma tidak tau soal Nanda saudari Aezar, bahkan sesudah menikah pun ternyata Nayma masih tidak tau soal keluarga Aezar, dia pikir Aezar hanya anak tunggal.

"Emba aku."

"Kok Nay gak tau, terus kak Ezar gak pernah kasih tau."

Aezar mengelus kepala Nayma, mencubit manja pipi istrinya, yang begitu terlihat menggemaskan.

"Kak Nanda ada di luar negeri, kerja di sana, bertahun-tahun gak pulang, jadi lupa deh kasih tau kamu, Oa. Besok main kerumah ya?"

"Iya."

"Tidur ya?"

Nayma kembali mengangguk, memejamkan matanya, lalu terlelap dalam mimpi indahnya, berada di dekapan Aezar Nayma melupakan selimutnya.

Merasakan Nayma sudah tidak lagi bergerak, Aezar membenarkan tubuh Nayma, menarik selimut agar istrinya tidak merasa kedinginan.

"Selamat tidur Istri kecil ku."

Kembali Aezar mendarat kan sebuah kecupan yang lumayan lama di kening Nayma, dia begitu sangat mencintai istrinya dan tidak mau melepaskannya.

Malam Takbir (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang