HAPPY READING GUYS
JANGAN LUPA VOTE JUGA KOMEN NYA YA GUYS BANTU SHARE JUGA
JANGAN LUPA FOLLOW JUGA.
*
_
*
_____Aezar menggeleng tidak percaya dengan apa yang dia dengar, tidak habis pikir dengan ucapan Nanda yang tidak setuju dirinya menikah dengan Nayma.
"Umi sama Abi sama aja, gak bisa milih pasangan buat aezar, seandainya saja aku di sini, gak bakal setuju aku sama mereka."
"Kenapa tidak setuju?"
"Kak Ezar kenapa? Apanya yang tidak setuju" Tanya Nayma yang baru saja mengambil tas.
"Tidak apa-apa, ayo masuk."
Sambutan hangat kini Nayma dapatkan dari Zirah, kecupan di pipi juga di kening, membuat Nayma merasakan kehadiran dari bundanya.
"Mantu umi, cantik banget."
Nayma tersenyum malu, lupa. Dia belum menyalami ibu mertuanya, dengan segera Nayma meraih pelan tangan zirah lalu menciumnya.
Aezar terus saja melihat Nanda, masih tidak percaya dengan apa yang baru sama embanya katakan.
Nanda kini menghampiri Nayma dan Zirah, tidak ada pandangan hangat dari wanita yang berstatus kakak Aezar itu, benar-benar terlihat bengis.
"Oh jadi kamu, gak terlalu cantik sih!"
Setelah mengatakan itu Nanda pergi, meninggalkan ketiganya, Nayma tidak mengerti apa yang terjadi, kenapa Nanda tidak menyambutnya dengan hangat seperti uminya.
"Emba Nandanya emang gitu, cuek orangnya. tapi, kalau udah kenal beda lagi, masuk nak. Umi gak mau mantu umi berdiri aja."
"Iya umi."
Aezar menghela nafas berat, memejamkan matanya melihat kepergian Nanda.
***
"Jadi mantu itu jangan malas, ya. Kalo mertuanya masak harus di bantuin. ini malah mau keluar, males banget jadi mantu."
Nayma yang tadinya ingin pergi mencari Aezar dia urungkan, perkataan Nanda baru saja mampu membuat Nayma sakit hati.
"Astaghfirullah Emba."
"Kenapa harus kamu sih!" Ucap Nanda lalu berjalan dari sofa menuju Nayma yang ingin keluar.
"Emba gak suka sama aku?" Tanya Nayma.
"Aezar gak pantas buat kamu, dia itu pantasnya dapat Hafidzah Qur'an yang setara dengannya, bukan dapet kamu yang minus Akhlak."
Nayma hanya bisa mengucap istighfar dalam hatinya, memang dia tidak pantas dia di sandingkan dengan Aezar yang mengerti agama. ini takdir, Bukan Nayma yang memaksa.
"Aku memang minus Akhlak Emba, tapi aku tau batasan berbicara agar tidak menyakiti lawan bicaranya."
"Kamu apapun Aezar kok dia sampai suka sama kamu?"
Rasanya Nayma ingin menangis, kata yang di ucapkan Nanda terasa begitu menyakitkan.
Nayma melihat kearah pintu keluar, dia melihat kehadiran Aezar, menyadari Aezar melangkah kearahnya, Nayma bersikap seolah dia baik-baik saja.
"Dari mana kak?" Tanya Nayma tersenyum.
"Pengajian, tadi mau ngajak kamu, kamu lagi tidur, gak tega banguninnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Malam Takbir (End)
Rastgele"Bagiamana jika suatu saat semesta memisahkan kita?" "Semesta tidak sejahat itu, namun jika itu terjadi, maka yang terkubur hanya raga, cintanya jangan. Biarkan dia tetap mekar dan mengeluarkan aroma keharuman." Itulah jawaban dari seorang laki laki...