Takbir 18

1.3K 111 10
                                    

Happy reading guys.
Jangan lupa Vote juga komen nya bantu share juga hehe 🤗

*
__

~senja itu indah, tapi sementara~

*

Yulia begitu terlihat cantik dengan gaun berwarna abu, ini adalah pilihannya, di padukan dengan kerudung juga mahkota kecil di kepalanya.

"Cantik."

Nayma, gadis ini yang telah mendadani Yulia, gadis yang beberapa bulan ini dia kenal, kini akan pergi kerumah barunya.

"Jangan menangis."

Tidak bisa Nayma sembunyikan bahwa sedari tadi Nayma selalu saja menyeka air matanya.

"Yulia, baru kemarin bukan kita bersama, tapi kenapa kita secepat ini terpisah?"

Yulia kini menggenggam erat kedua tangan Nayma, dia juga merasakan kesedihan di dalam lubuk hatinya, meninggalkan saudari yang baru dia kenal dan saling bertukar kasih sayang.

"Tugasku sudah selesai?"

"Mba Nay, boleh aku meminta untuk kamu tidak menyelesaikan tugasmu untuk menyayangiku?"

Nayma kini meneteskan air matanya, memeluk erat tubuh Yulia yang kini mulai terisak.

"Jangan menangis Yul, kamu mau terlihat jelek di hari spesial ini?"

Melati, Tari dan Albi membiarkan keduanya untuk saling mengenang rasa, mereka hanya berdiri saja di ambang pintu tanpa ingin mengganggu.

Namun waktu baik akan segera berlalu ijab kabul sudah seperti rumah jika tidak segera di tepati di hari baik maka rumah itu akan terlihat muram.

***

Begitu banyak iringan dari mempelai pria, santri putra juga santri putri kini memenuhi ruang pernikahan. Yulia memang sengaja melakukan pernikahannya di rumah saja, sebagai akhir dirinya yang akan pindah kerumah barunya.

Tangan Albi kini sudah berada di atas meja, di balas langsung oleh Irsya.

"Saya nikah dan kawin kan engkau Irsya farhaqi bin Abdurrahman Wahid dengan putri saya yang bernama Yulia Qirana binti Albi Faruq dengan mahar uang sebesar 30juta dibayar tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Yulia Qirana binti Albi Faruq dengan mahar tersebut di bayar tunai."

"Bagiamana para saksi?"

"Sah!"

"Sah!"

"Sah!"

"Alhamdulillah ya Allah," ucap serentak.

Melati juga Nayma kini menangis bahagia, bisakah mereka mengulang hari di mana pertemuan pertama mereka, mungkin Nayma akan langsung menyayangi Yulia tanpa ada sedikitpun rasa iri terhadapnya.

Jika saat ini dia tidak ada di tengah tengah orang, mungkin Nathan sudah pergi saja dan tidak menyaksikan momen yang paling menyakitkan.

***

Acara kini sudah selesai, rumah itu kembali sepi, namun kehadiran Aezar juga kedua orang tuanya membuat rumah ini sedikit ramai.

Malam Takbir (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang