Takbir 32

1.2K 94 20
                                    

HAPPY READING!!
JANGAN LUPA VOTE JUGA KOMEN NYA YA
BANTU SHARE JUGA 🤗
*
_
**
____

Nayma terdiam melamun ketika mendengar kabar yang membuat hatinya sakit, bahkan air mata Nayma tak berhenti mengalir, singkat. Kisah mereka, tapi Andrian pernah menjadi pemenang di hatinya.

"Jauh banget perginya," ucap Nayma tersenyum melihat langit yang di penuhi bintang.

"Iyan, baik di sana ya. Terimakasih sudah pernah menjadi orang yang begitu mencintaiku."

Bahkan Nayma tak melepaskan pelukan dari sebuah boneka berwarna pink yang pernah Andrian berikan kepadanya, dengan langkah malas Nayma pergi dari balkon menuju kamarnya, perginya Andrian membuat kepala Nayma begitu pusing.

***

"Bangun saur Nay," panggil Melati mengetuk pintu kamar Nayma.

"Iya bund."

Nayma membuka pintu kamarnya, terlihat Melati kini berdiri di depan pintu kamarnya.

"Habis nangis ya?" Tanya Melati melihat mata Nayma yang membengkak.

"Engga Bun, kan baru bangun tidur."

Melati mengangguk, walau sebenarnya dia pun tak percaya dengan apa yang di katakan Nayma, bangun tidur, mata bengkak itu tandanya habis menangis.

Di meja makan hanya ada kesunyian, Nayma tak mau bicara atau bertanya, Albi juga melati merasa heran dengan sang putri yang tiba tiba saja banyak terdiam.

"Kata Yulia yang kemaren kecelakaan itu temen dia, kamu kenal?" Tanya Albi memulai pembicaraan.

Nayma melihat wajah Albi singkat, lalu setelahnya dia kembali memainkan nasi yang ada di piringnya.

"Jangan di buat mainan Nay, itu nasi loh, gak baik," Tegur Melati menghentikan tangan Nayma.

"Kenal, kan dulu dia pernah kesini ayah," jawab Nayma menunduk, bahkan Nayma mulai menampakkan suaranya yang bergetar.

"O'ooh iya benar, Yulia mau kerumahnya besok, kamu mau ikut?"

Nayma mengangguk ragu, tadi malam setelah memberi kabar duka, Yulia mengajaknya untuk ikut dengannya, kerumah Andrian.

***

Rumah duka kini begitu terlihat ramai, namun sangat sunyi, hanya terdengar tangis, juga teriakan seorang wanita yang meminta anaknya di kembalikan.

"KEMBALIKAN ANAK KU TUHAN!! KEMBALIKAN!"

Nayma yang mendengar itu kini menggenggam erat tangan Yulia, dia juga merasakan kehilangan yang luar biasa. Yulia juga tau kisah mereka, kisah Nayma yang berniat membatalkan pernikahan demi Andrian, genggaman erat itu kini Yulia tak lepaskan.

"Nay."

"Ke-kemaren dia pamitnya mau ke-keLondon Yul, tapi dia bohong, dia malah pergi jauh!!"

"Aku tau, aku juga merasakan sakitnya Nay, dimana Andrian lah yang selalu saja menjadi penyemangat untuk kita."

"Yulia," panggil beberapa teman yang kini juga berada di rumah itu.

Malam Takbir (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang