1. AWAL MENGENAL

4.1K 295 64
                                    

Assalamualaikum

Siapa yang nungguin cerita Zehra dan Gaffi? 😅

Udah di up nih. Terima kasih ya sudah mau menunggu cerita Zehra dan Gaffi🤗🤍

HAPPY READING

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚✨

☁️☁️☁️

Dijemur di bawah teriknya matahari membuat seluruh mahasiswa baru mengeluh dan menyeka keringat berkali-kali.

Beberapa bisikan negatif tentang panitia ospek mulai terdengar. Apalagi ketika mereka menyaksikan langsung bahwa para panitia memilih tempat yang teduh, sedangkan mereka dibiarkan di bawah terik matahari.

Dengusan sebal mulai terdengar dari para mahasiswa baru, termasuk seorang gadis berkulit putih dengan rambut sepinggang. Gadis dengan pakaian serba hitam yang lumayan membentuk tubuh itu mendengus kuat seraya mengumpat.

Tidak semua, hanya kemeja saja yang berwarna putih, lalu dia membalut kemeja tersebut dengan jaket kulit berwarna hitam. Entah sudah berapa kali dia mengumpati para panitia ospek.

Mengumpat dengan alasan yang jelas. Ospek seharusnya mengenalkan lingkungan Kampus pada mahasiswa baru, bukannya malah menjemur mereka di panasan dan berlagak seolah panitia ospek yang berkuasa.

Sama sekali tidak ada pengenalangan lingkungan Kampus, melainkan hanyalah cacian yang mereka dapat.

Hingga puncaknya ketika mereka mendengar seorang lelaki berteriak penuh amarah pada panitia ospek. Ospek di Universitas Garwita selalu lari dari aturan yang sudah ditetapkan.

Hal ini dikarenakan susunan panitia ospek yang kental dengan senioritas. Mereka tidak kenal sepenuhnya seluruh panitia, tapi mereka ingat siapa ketua dari kegiatan Ospek.

Reviano Mavra Radeya, atau biasa dipanggil Mavra. Memiliki kekuasaan besar di Kampus karena hasil dari kekayaan sang orang tua. Selain itu Mavra juga ditakuti karena terkenal dengan senioritasnya.

Tidak hanya itu, Mavra juga memimpin sebuah geng besar yang manusianya memiliki sifat yang tidak jauh dari dirinya. Suka menindas dan senioritas yang tinggi.

Gadis yang barusan menguap tanpa menutup mulutnya itu dibuat kaget dengan keributan di barisan depan. Dia mendungak, mencari sumber keributan.

Hingga dia menemukan seorang lelaki dengan name tag di kemeja putih khusus kegiatan ospek, yang bertuliskan  'Alvanendra Nathar Armaghan'.

Matanya menyipit, memperhatikan dengan jelas bagaimana lelaki bernama Nathar itu mendorong kuat Mavra begitu mendapat serangan fisik.

Hingga terjadilah pertengkaran diantara mereka. Mavra dan Nathar sudah saling baku hantam, sedangkan yang lain enggan memisahakan.

Kembali mendengus sebal. "Tolol!" umpatan itu dia layangkan untuk Mavra.

Gadis tersebut ikut sebal akibat harus mengikuti kegiatan yang memuakkan seperti ini.

Hingga tarikan kuat dari seorang lelaki dengan postur tubuh tinggi tegap serta berkulit putih membuat mata gadis itu kembali fokus. Lelaki itu menarik perhatian banyak orang, termasuk gadis yang mengenakan pakaian serba hitam tadi.

Tanpa kekerasan lelaki itu memisahkan Nathar dan Mavra yang sedang bertengkar.

"Berhenti, Alvanendra!" suara tegas itu mengudara di lapangan, membuat seluruh mahasiswa yang berada di sana memusatkan perhatiannya.

Cinta untuk ZehraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang