JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚✨
☁️☁️☁️
9 hari sudah berlalu. Waktu berlalu begitu cepat hingga tidak terasa sudah satu minggu lebih Zehra tidak masuk Kampus dikarenakan butuh istirahat dan konsultasi rutin.
Selama ini sudah cukup banyak memori indah yang masuk dalam pikiran gadis tomboi itu.
Selama di rumah, Gina selalu meluangkan waktu untuk mengobrol bersama Zehra sepulang Kantor.
Selain itu, di beberapa hari Danish juga datang untuk mengajak Zehra refreshing ke berbagai tempat. Tidak jauh, dan cukup sederhana. Mengajak gadis itu pergi ke taman dan pergi ke rumah Danish.
Zehra tidak menolak, dia justru sebisa mungkin membagi waktu agar bisa merasakan bahagia dari kedua belah pihak.
Dari Gina, dia merasakan lembutnya seorang Ibu dengan cara mengajak bercerita bersama, memasak bersama, pergi berbelanja bersama dan lari pagi bersama.
Zehra bahagia? Iya, ini sudah lebih dari cukup bahkan. Zehra bahagia karena hubungan dengan keluarga yang kembali harmonis.
Hanya saja dia tetap harus konsultasi rutin untuk masalah trauma akibat kasus pelecehan yang menimpanya.
Gina dan Danish sepakat untuk melarang Zehra beraktifitas di Kampus selama 2 minggu. Itu waktu yang lama, dan orang-orang akan berpikir bagaimana tanggapan Kampus tentang Zehra?
Tentu saja Danish dan Gina sudah membereskan hal itu. Jika dulu hanya Danish yang mengurus permintaan izin untuk waktu istirahat Zehra di rumah, maka sekarang Gina ikut turun tangan.
Tidak hanya Gina, melainkan Inti Dexter dan Shazfa juga berjanji bersedia membantu jika Kampus keberatan akan hal itu.
Syukurlah Kampus mengerti bahwa Zehra butuh istirahat di rumah akibat beberapa hal yang terjadi belakangan ini, yang dimana juga masih berkaitan dengan kasus pelecehan Mavra.
Kampus memilih memberikan izin dari pada kasus pelecehan itu kembali diangkat ke media.
Sekarang Zehra justru sedikit bosan, ya sedikit. Karena dia merindukan aktifitas Kampus, terutama bertemu dengan Gaffi.
Gadis tomboi yang mengenakan kaos polos berwarna putih itu duduk di balkon kamar seraya menatap langit sore yang begitu indah.
"Gaffi lagi apa ya sekarang? Kok jadi rindu Gaffi?" gumamnya.
Zehra menyunggingkan senyuman kala mengingat Gaffi yang menolongnya. Perasaan haru bercampur senang, entah ekspresi apa yang harus dia tunjukkan sekarang?
Zehra tidak menyangka bahwa lelaki itu akan menyelamatkannya.
Padahal Zehra pikir Gaffi akan menganggap pesan Zehra angin lalu. Tapi justru berbanding terbalik, Gaffi bahkan membalas pesan Zehra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta untuk Zehra
Fiksi RemajaTentang Zehra, gadis tomboi pengidap gangguan mental yang jatuh hati pada lelaki sholeh bernama Gaffi. Trauma masa lalu membuat hidupnya berubah drastis. Mencintai lelaki yang bukan hanya sekedar paham agama melainkan taat agama merupakan tantangan...