Assalamualaikum
Hai, semua. Apa kabar? 👋
Aku mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah ya. Minal Aidzin Wal Faidzin, mohon maaf lahir dan batin ya 🙏🏻🤍
JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚✨
☁️☁️☁️
"Mav-Mavra, jauhi gue. Gue udah maafin lo," lirih Zehra.
Bohong, Zehra belum memaafkan Mavra sepenuhnya, tapi dia lakukan ini agar Mavra pergi.
"Gue tau lo belum maafin gue. Beri gue kesempatan, Ra. Setidaknya gue akan bantu pemulihan lo dengan hapus kesan buruk itu."
Mavra menatap gadis tomboi yang masih menunduk di hadapannya. Kali ini dia harap Zehra mau mendengarkannya.
"Dimana?"
Mavra cukup terkejut dengan respon gadis itu. "Serius, Ra? Gue boleh bicara sama lo, kan?" tanya Mavra memastikan.
"Jawab atau gue berubah pikiran?" ancam Zehra berani mengangkat kepala dan menatap Mavra penuh.
Tatapan keduanya bertemu. Jujur, baru kali ini Zehra berhasil menatap Mavra penuh sejak kejadian itu.
Hari ini dia akan coba mendengarkan penjelasan Mavra. Jika terus memendam dendam dan rasa takut pada lelaki itu, maka Zehra tak akan keluar dari masa kelamnya.
"Senyaman lo aja, Ra. Kalo lo ragu, kita bisa ngobrol di tempat ramai, kantin Fakultas lo juga bisa," jawab Mavra cepat.
"Ada Nathar dan Vito di sana, mereka pasti nggak suka kehadiran lo."
"Gimana kalo di taman Fakultas lo?" saran Mavra.
Zehra mengangguk menyetujui. Setidaknya di ruangan terbuka, kan? Hingga di sinilah mereka sekarang, di taman Fakultas yang terbuka.
Karena masih pagi, suasana taman tidak begitu ramai lantaran kebanyakan mahasiswa sudah masuk kelas.
Zehra dan Mavra duduk di taman, di sana disediakan beberapa meja dan bangku untuk bersantai. Zehra memilih diam sampai Mavra sendiri yang bersuara.
"Jadi, gimana kabar lo, Ra? Soal trauma lo, apa lo udah konsultasi?" tanya Mavra membuka suara.
Zehra menghela nafas panjang. Dari tadi dia berusaha menenangkan diri dan Zehra yakin kali ini dia berani menghadapi Mavra. Ya, dia harus bisa mengobrol dengan lelaki itu tanpa rasa cemas lagi.
"Seperti yang lo lihat. Iya, gue konsultasi ke Psikolog dan Psikiater," jawab Zehra datar.
Ada rasa kecewa pada diri Mavra. Dia sadar karena ulahnya gadis ini harus menghadapi masalah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta untuk Zehra
Ficção AdolescenteTentang Zehra, gadis tomboi pengidap gangguan mental yang jatuh hati pada lelaki sholeh bernama Gaffi. Trauma masa lalu membuat hidupnya berubah drastis. Mencintai lelaki yang bukan hanya sekedar paham agama melainkan taat agama merupakan tantangan...