26. HIDAYAH UNTUK ZEHRA

935 120 59
                                    

Assalamualaikum. Hai, semua.
Gimana kabarnya? 👋

Aku mau ngucapin makasih untuk setiap vote dan koment yang kalian berikan 😻🙏🏻

Setiap komentar yang kalian berikan selalu aku baca, dan aku seneng karena isinya beragam serta lucu-lucu wkwkwk

Setiap komentar yang kalian berikan selalu aku baca, dan aku seneng karena isinya beragam serta lucu-lucu wkwkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚✨

☁️☁️☁️

Kembali pada Zehra, sekarang gadis itu sudah pergi meninggalkan toko Roti Ranajaya dan menyetir ke arah jalan pulang.

Entah sudah berapa kali dia merutuki diri sendiri, terutama kecerobohannya. Bisa-bisanya dia menabrak Gaffi dan bertatapan dengan lelaki itu walau hanya beberapa detik saja.

Apalagi Gaffi sempat melihatnya walau tidak lama, hal itu tetap saja dapat membuat Gaffi mengenali Zehra.

Zehra tak dapat membayangkan jika saja Gaffi mengenali dan mendapati Zehra tengah mengenakan pakaian tertutup seperti ini. Pasti lelaki itu akan berpikir bahwa Zehra berpenampilan seperti itu untuk dirinya.

Tapi di balik semua kekesalan, ada perasaan yang kembali mengingatkannya akan lelaki itu.

Bahkan tanpa Zehra sadari, jantungnya sudah berdegup kencang begitu menatap penuh wajah Gaffi. Lelaki itu terlihat tampan dengan kemeja kerjanya.

Jika saja dia tidak berniat untuk move on, pasti Zehra akan memanfaatkan kesempatan ini untuk kembali mendekati Gaffi atau sekedar salah tingkah saat bertatapan.

Tapi dia tak mau melakukan hal itu, dia sudah berjanji untuk berusaha menghapus perasaannya.

Di tengah-tengah aktivitas menyetir, Zehra mendengar adzan sudah berkumandang. Tidak terasa waktu magrib telah tiba. Begitu mendengar suara adzan, Zehra seakan terketuk pintu hatinya untuk mampir ke Masjid.

Masjid yang tidak jauh dari pandangannya sekarang mengumandangkan adzan, sehingga membuatnya berniat mampir untuk menunaikan sholat magrib.

Zehra juga tidak tau mengapa dia tiba-tiba tertarik untuk mampir, yang pasti hatinya merasa terpanggil dengan suara adzan yang berkumandang. Alhasil Zehra pun membelokkan mobilnya menuju Masjid.

Gadis itu turun dari mobil dan langsung menuju ke tempat wudhu untuk mengambil wudhu. Usai berwudhu, barulah dia masuk ke dalam Masjid.

Hari ini Zehra tidak merasa semua mata tertuju padanya, mungkin karena dia mengenakan pakaian tertutup, jadi merasa percaya diri dan yakin untuk sholat berjamaah di Masjid.

Netra tajamnya menatap sekeliling, tempat ibadah yang jarang dia datangi selama ini ternyata memberikan rasa tenang dan nyaman.

Zehra bahkan bisa memejamkan mata dengan tenang di sini sembari menunggu adzan selesai.

Cinta untuk ZehraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang