JANGAN LUPA BERIKAN VOTE DAN KOMENTNYA YA 💚✨
☁️☁️☁️
Hujan deras kembali mengguyur kota tempat tinggal gadis tomboi yang bernama lengkap Zehra Ailya Zerrin. Gadis dengan rambut dicepol asal itu baru saja keluar dari supermarket dengan membawa sekotak susu vanila di genggaman tangan kanannya, dan sepotong roti di tangan kirinya.
Sebelum pulang ke rumah, Zehra menyempatkan singgah ke Supermarket untuk membeli makanan dan minuman.
Kebetulan juga sedang hujan, jadi dia sengaja menepi dan menikmati pemandangan saat hujan. Zehra tidak suka menyetir ketika turun hujan, dia lebih tertarik untuk menepi dan menikmati pemandangan hujan mengguyur kota.
Mendengus kecil melihat lebatnya hujan mengguyur jalanan membuat Zehra memilih duduk di depan supermarket.
Rasanya malas mengemudi mobil dikala hujan lebat begini, jadi Zehra lebih memilih untuk menunggu sebentar seraya menghabiskan makanan dan minuman yang sudah ia beli.
Untung saja supermarket menyediakan tempat duduk beserta meja, jadi dia bisa menunggu. Banyak pengendara roda dua yang sengaja menepi ke supermarket untuk sekedar menunggu sampai hujan reda.
Zehra menikmati pemandangan ini, pemandangan dimana hujan turun dengan deras dan akan menyisakan aroma atau bau setelah hujan.
Di tengah-tengah aktivitas bersantainya, dia dikagetkan dengan kehadiran sosok lelaki berperawakan tinggi dengan bahu tegap yang berdiri tepat di samping kiri namum membelakangi dirinya.
Dari belakang, Zehra tak dapat melihat paras lelaki itu. Tapi dari ciri fisik, yakni punggung dan bahunya Zehra seakan kenal.
Dia refleks berdiri dan menyamakan langkahnya dengan lelaki tersebut. Begitu melihat dari samping, mata Zehra langsung berbinar.
Gadis itu tersenyum manis. Dia sampai tidak sadar kalau sisa rotinya jatuh hingga membuat lelaki tersebut tersadar dan menatap ke arah Zehra.
"Gaffi!"
Lagi? Dia harus bertemu Zehra lagi hari ini.
Padahal ini di luar area Kampus, tapi mengapa dia harus ditakdirkan untuk bertemu gadis ini lagi? Padahal niatnya ingin mampir ke Supermarket untuk menikmati kopi hangat sambil menunggu hujan reda.
Gaffi menghela nafas panjang dan membuat jarak diantara keduanya. Zehra yang melihat itu pun tersenyum.
"Jangan pikir kalo gue ngikutin lo. Karena kita ditakdirkan bertemu lagi hari ini."
Tak menggubris ucapan Zehra, Gaffi memilih menatap hujan dengan secangkir kopi hangat yang dia beli di Supermarket. Ingin meminum kopi juga harus dia urungkan karena tidak ada tempat duduk.
"Lo mau minum kopi, kan? Sini, duduk," kata Zehra memberikan kursinya pada Gaffi.
Melirik sekilas, lalu Gaffi kembali diam dan tak mengatakan sepatah katapun membuat Zehra mendengus. Jangan lupakan kalau kesabaran Zehra bagai tisu dibelah dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta untuk Zehra
Fiksi RemajaTentang Zehra, gadis tomboi pengidap gangguan mental yang jatuh hati pada lelaki sholeh bernama Gaffi. Trauma masa lalu membuat hidupnya berubah drastis. Mencintai lelaki yang bukan hanya sekedar paham agama melainkan taat agama merupakan tantangan...