HG - Cerita Suga

260 25 8
                                    

"Untuk suksesnya lagu Eight yang memasuki nominasi..." ucap RM mengangkat gelas berisi wine disusul yang lain.

"Cheers!" sorak mereka bersamaan, lalu meminumnya.

Sudah 2 bulan berlalu sejak kedatangan Gerben ke Big Hit hari itu, kini BTS akhirnya merayakan lagu Eight bersama Suga dan IU serta tak lupa mereka mengundang Blackpink, Nayeon, dan Sohyun yang merupakan pacar atau gebetan para member.

"Suga-sii, kemarin saat kami minta penjelasan darimu soal keluargamu, kau bilang tunggu sampai mereka semua dikumpulkan kan?" tanya manajer Song tiba-tiba. "Sekarang kami sudah berkumpul, kami minta penjelasan itu darimu."

Jangan lupakan para manajer mereka yang juga berada di sana, mereka memang selalu ikut untuk menjaga para idolnya. Selain itu, Suga memang berjanji akan menjelaskan semuanya jika mereka sudah berkumpul. Dia memiliki firasat buruk jika ada satu saja yang tidak mengetahuinya, jadi dia meminta pada manajer Song untuk dikumpulkan lebih dulu.

Semua orang yang awalnya senang menikmati pesta kecil itu juga berubah serius sambil menatapnya, mereka semua duduk di meja bundar besar seolah siap untuk mendengar semua penjelasannya. Suga sendiri sudah tidak bisa mengelak lagi, dia sejak awal tidak ada niat merahasiakannya. Dia hanya belum siap, tapi keadaan tiba-tiba di luar kendalinya dan akhirnya dia harus menjelaskan.

"Hmm... Darimana aku harus mulai ya?" gumam Suga meletakkan gelasnya yang sudah diminum sampai habis.

"Darimana saja! Palli!" sahut Jin yang paling tidak sabaran. Sejak hari dimana Suga menangis padanya, dia jadi tahu kalau selama ini ada sesuatu pada donsaengnya itu. "Jangan rahasiakan apapun lagi saat dijelaskan!"

Suga menuangkan wine di gelasnya lagi, "Aku tidak bermaksud untuk merahasiakannya, hanya saja aku belum siap untuk bercerita dan meski ada luka di cerita itu, tapi rasanya membosankan untuk diceritakan."

"Kau bisa cerita semuanya, di sini... Jangan pandang kami sebagai rekanmu, tapi sebagai teman ceritamu." ucap IU menepuk pundaknya sambil tersenyum lembut.

Suga tersenyum tipis, lalu meminum seteguk minumannya, "Baiklah, aku akan mulai ceritakan. Semua berawal saat ulang tahunku yang ke 5 tahun dan Inho hyung yang ke 9 tahun, kami memang beda 4 tahun tapi uniknya lahir di tanggal dan bulan yang sama.

Di sisi lain, appa juga sudah tidak pulang selama 5 bulan. Tapi, di hari itu... Dia pulang membawa istri keduanya, selingkuhannya."

"Selingkuhan?!" gumam Jungkook terkejut, tidak percaya jika ayah dari hyungnya itu tega menyelingkuhi istrinya sendiri.

Suga tentu sadar dengan ekspresi maknae termudanya itu, tapi dia memilih tidak menanggapinya dan lanjut bercerita, "Singkatnya terjadi perdebatan selama beberapa hari di antara mereka, Inho hyung selalu membawaku pergi bermain ke rumah paman kami yang seorang psikolog,  Min Daeho.

Ah iya! Namaku dulu adalah Floris Loen dan Inho hyung adalah Haghen Loen. Tapi setelah appa dan eomma cerai, kami yang dibuang appa akhirnya tinggal bersama eomma. Masalah tidak berhenti sampai di situ, eomma mengalami anxiety karena dikhianati dan disiksa. Kami yang memiliki kemiripan dengan appa pun jadi samsak kemarahannya."

"Mwo?!" batin mereka semua.

Suga meminum sedikit winenya, lalu tersenyum tipis, "Kulit kami mirip dengan appa, rambutku pun blonde seperti dia sementara hyungku memiliki warna mata yang sama dengannya, biru. Jadi karena itu kami disiksa, setiap eomma melihat kami, dia kembali merasakan lukanya.

Tapi aku dan Inho hyung sama sekali tidak membencinya, menyadari bahwa di sini bukan hanya kami yang merasa sedih tapi eomma juga... Bahkan lebih. Maka dari itu kami menerima siksaannya selama beberapa tahun, sampai di usiaku yang 7 tahun. Saat itu paman Daeho datang berkunjung dan melihat semuanya, dia awalnya ingin melaporkan eomma ke polisi tapi kami melarang.

Kami bertiga membuat kesepakatan dan berakhir eomma harus dirawat di rumah sakit, sementara kami tinggal bersamanya di Seoul. Di situlah kami mengubah nama secara hukum, tapi satu bulan setelah hari itu..."

"Inho hyung, awas!"

CIIT

BRUK

"HYUNG!"

Suga memejamkan matanya, kedua tangannya mengepal saat ingatan tentang hari itu terlintas, "Inho hyung tewas ditabrak mobil saat mengambil bola yang kutendang ke tengah jalan. Kejadian itu membuatku makin merasa takut, aku sempat ragu tentang impian menjadi musisi. Tapi, paman dan putrinya memberiku semangat.

Namjoon-ah, kau dulu sempat mengira aku mengecat rambutku kan? Itu warna rambutku yang asli, aku selalu benci semua kemiripan tentang pria itu tapi nyatanya dia memang ayahku dan wajar memiliki kemiripannya kan?

Yap! Ceritaku berakhir."

"Chamkaman! Kau belum jelaskan alasan menyuruhku mengumpulkan mereka semua." ucap manajer Song menunjuknya.

"Kau yang selalu ingat hal kecil ini kadang membuatku kesal ya?" sahut Suga menatapnya datar. "Tapi ya... Aku akan beritahu, alasannya cukup simpel. Setelah kalian tau ceritaku, kuharap jangan sekalipun kalian berurusan dengannya!"

"Waeyo?" tanya Sohyun polos, harus diingat dari semua orang di sana kalau dialah yang paling muda.

"Melihat kedatangannya waktu itu, aku yakin dia akan memaksakan keinginannya untuk membawaku. Dia pasti akan mencari cara apapun, bahkan sampai menggunakan kalian sebagai umpan. Aku menyayangi kalian semua, jadi dia pasti tau dan akan mencoba menggunakan kalian." jawab Suga meminum habis winenya. "Ini hanya dugaanku, tapi tidak ada salahnya berhati-hati."

"Menyayangi kami semua, termasuk IU noona?" tanya Jungkook dengan mata berbinar-binar.

Mendengar pertanyaan itu sontak pipi Suga dan IU memerah, mereka kemudian saling lirik dan berakhir mengalihkan pandangannya sendiri. Reaksi itu tentu membuat yang lain ingin ikut menggodanya, tapi gagal karena Jin tiba-tiba bicara.

"Yoongi-ah, sekarang aku yang menjadi hyungmu." ucap Jin menepuk pundaknya. "Bersandarlah seperti waktu itu ya? Jangan simpan semua sendiri lagi!"

Suga hanya tersenyum kecil, lalu mengangguk patuh, "Jin hyung mirip sekali dengan Inho hyung yang selalu menjagaku?" batinnya.

-

Seorang pria berjas memasuki ruangan yang di depannya di jaga dua orang bodyguard, mereka lalu membukakannya pintu untuk masuk menemui atasannya, "Tuan Gerben."

"Bagaimana hasil pengamatanmu pada Floris, Antonio?" tanya Gerben, dia menyuruh Antonio yang merupakan tangan kanannya untuk mengamati kegiatan anaknya belakang ini. Sama seperti dugaan Suga, dia memang berniat ingin membawanya.

"Malam ini mereka pergi ke sebuah restoran untuk merayakan lagu hasil kolaborasi Floris bersama seorang idol wanita, IU. Belakangan ini, dia sepertinya dekat dengannya."

"IU? Ah... Lee Jieun kan? Apa mereka saling..."

Anak buahnya itu menggelengkan kepalanya, "Belum pasti, tuan."

"Tapi firasatku mengatakan dialah pion paling sempurna untuk membuat Floris kembali padaku."

"Kalau boleh tau, kenapa baru sekarang tuan mencari Floris?"

Gerben diam beberapa saat, lalu berdiri dan berjalan ke dekat jendela sambil melihat keadaan luar, "Kau tau istri keduaku itu mandul dan tidak bisa memberikan keturunan kan? Ada rekan bisnis penting yang ingin aku ajak kerjasama dan kebetulan putrinya menyukai Floris, aku perlu menjodohkan mereka agar tujuanku tercapai."

"Lalu, hubungannya dengan IU itu apa?"

"Awasi saja mereka terutama gadis itu, laporkan padaku semuanya, Antonio. Meski kau tangan kananku, kau tidak perlu tau lebih banyak karena kau pun... MENYAYANGI Floris kan? Pergilah sekarang dan lanjutkan tugasmu!"

Antonio membungkukkan badannya, lalu pergi keluar untuk kembali mengawasi Suga, "Pria haus harta! Bahkan berniat menggunakan anak untuk mendapatkan uang? Aku tidak percaya ini!" batinnya.

Heart Groans (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang