HG - Villa 2

159 17 14
                                    

Menikmati waktu sambil bermesraan bersama orang yang dicintai adalah impian semua orang. Tidak ada siapa pun, hanya berdua seolah dunia memanglah milik mereka. Itulah yang Suga rasakan saat matanya terbuka dan melihat sosok wanita yang dicintainya masih tertidur lelap di sampingnya.

Senyuman, tatapan, dan sentuhan yang hanya diberikan untuk wanitanya itu membuktikan kalau dirinya sangat mencintainya. Lee Jieun, wanita yang disukai banyak pria itu kini adalah miliknya. Dia tidak menyangka jika hatinya jatuh pada mantan partner kolaborasinya, takdir memang aneh.

"Neomu saranghae! Aku benar-benar bahagia kini kau menjadi milikku, tapi... Sayangnya aku hanya memberikan kekhawatiran padamu, kuharap kau mau menunggu hingga semuanya selesai." batin Suga.

"Hm?" IU membuka matanya, lalu memegang tangan Suga yang berada di pipinya.

"Mianhae... Aku membangunkanmu ya?"

IU menggelengkan kepalanya, dia kemudian mencium punggung tangan pria yang sangat dicintainya itu beberapa saat dan berakhir dengan memeluknya. Suga dengan lembut mengelus kepalanya yang bersender di dadanya, lalu menciumnya.

"Damai sekali."

"Kau menyukai tempat ini, Jieun?"

"Hm! Karena tidak ada siapa pun selain kita, aku ingin hari tua kita tinggal di tempat seperti ini."

"As you wish, schat!"

Mendengar pernyataan itu IU menjauhkan dirinya dari Suga dan menatapnya dengan mata berbinar, "Kau akan membuatkan tempat seperti ini saat kita tua nanti?"

Suga terkekeh, lalu mengelus puncak kepalanya, "Sepertinya di Korea masih ada tempat kosong yang bisa kuubah menjadi tempat impianmu."

"Yey!" IU memeluknya kembali. "Oh ya! Kita akan ke danau kan?"

"Hm... Tapi aku sepertinya masih lelah, butuh sesuatu untuk mengisi energiku."

IU mengerutkan keningnya, "Apa itu?"

Suga tersenyum miring, lalu mengetuk bibirnya sendiri sebagai isyarat kalau dia ingin dicium. IU sontak terkejut melihatnya, tetapi karena hanya mereka berdua di sini jadi dia akhirnya menurut. Bukan hanya satu kali, bahkan berkali-kali dia kecup bibirnya sampai Suga memintanya berhenti.

"Aku mau mandi!" ucap IU turun dari kasur dan lari ke dalam kamar mandi.

"Mandi bersama saja!"

"Yak! Kau..."

"Gwenchana... Aku akan memandikan tubuhmu sampai harum, begitu juga sebaliknya."

BLAM

"MIN YOONGI!"

"Hahaha!"

Pagi yang indah, bukan?

-

TAP TAP TAP

"Huh!"

Suga melirik IU yang berjalan di belakangnya, wanita itu enggan bergandengan tangan dan berakhir membawa kasur kolam yang masih baru karena belum dibuka.

"Kau masih marah?"

"Yak! Sepertinya tubuhku ini adalah mainan bagimu ya?"

"Tubuhmu itu milikku, lagipula... Kau saja yang tidak bisa menahan sentuhanku kan?"

"Kau menyebalkan! Mesum! Aku benci padamu!"

"Iya, iya... Aku juga mencintaimu."

"I hate you!"

"And, i love you."

IU mempercepat langkahnya, tidak mau berdebat dengannya lagi. Baginya, Suga adalah pria mesum yang tertutupi sisi penyayang dan lembutnya. Dia bahkan masih ingat bagaimana mereka awal-awal bertemu, Suga tampak pemalu dan lebih sopan dibanding sekarang.

Heart Groans (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang