HG - Bagaimana Jika Kita Akhiri Ini?

138 19 5
                                    

Usai seminggu setelah kepulangan Suga, akhirnya BigHit membuat konferensi pers untuk meluruskan semua yang terjadi. Semua kehebohan yang terjadi beberapa bulan lalu pastinya mengundang banyak pertanyaan dari orang-orang, untungnya semua berjalan lancar dengan Suga yang berbohong kalau dirinya mengalami kecelakaan lalu lintas saat menuju bandara.

"Ini benar-benar di luar kemampuanku, jadi kuharap Army mau memaafkan aku." ucap Suga dengan tenang.

"Dia tampak lelah." batin Jin.

"Apa Suga hyung sakit ya?" batin Jimin.

Bukan hanya Jin dan Jimin, tapi juga semua member kecuali Suga juga berpikiran hal yang sama. Meski tertutupi dengan ekspresi tenangnya, Suga memang tampak sangat kelelahan apalagi wajahnya yang makin pucat.

"Kita harus kembali ke agensi ya?" tanya Suga yang berjalan paling belakang.

"Hm!" jawab JHope menganggukkan kepalanya. "Kita harus merombak lagu sebelumnya tanpamu."

"Kau benar juga, kita akan sangat sibuk." sahut Suga sambil menggosok tengkuk lehernya.

"Suga, kau beberapa hari ini kurang tidur ya?" tanya manajer Song dianggukinya.

"Kau tampak seperti kakek-kakek renta, hyung." jawab Jimin dengan nada mengejek.

"Manajer Song, pedangku saat Daechwita mana? Aku ingin menebas kepalanya." ucap Suga agak kesal.

"Yak! Nanti Rose-ku tersayang kesepian!" sahut Jimin tak terima.

"Aku akan carikan penggantimu untuknya." sahut Suga menyeringai. "Kajja! Pedangku ingin sekali menebas leher orang."

"Hobi hyung, tolong!" rengek Jimin memeluknya erat.

"Sudah, sudah!" ucap JHope mengelus punggungnya, lalu beralih ke Suha. "Hyung, sudah ya?"

"Kau selamat!" gumam Suga kemudian memilih berjalan di samping Jin.

"Nee, Yoongi-ah!"

"Ya, hyung?"

Jin diam beberapa saat, mengigit bibir bawahnya sambil melirik adik pucatnya yang juga sedang menatapnya.

Flashback on:

Saat sedang makan malam para member mengatakan kalau mereka akan tinggal di sana kembali ketika mengetahui kalau Daeho akan kembali ke Daegu disusul Antonio serta istri dan anaknya. Mereka ingin menemani Suga yang tinggal sendirian di sana, di tambah mereka memang sudah berencana akan tinggal bersama sampai tua saat pertama kali ke mansion.

"Aku haus..." gumam Jin bangkit duduk.

Setelah makan tadi mereka memang memutuskan untuk langsung tidur karena kelelahan. Tapi, baru saja dia akan melewati kamar Suga yang ternyata sedikit terbuka, kakinya terhenti saat mendengar kalau adiknya itu sedang menelpon IU.

"Bagaimana kabarmu, Jieun?" tanya Suga sambil meletakkan ponselnya di atas meja setelah menekan tombol speaker. Sementara satu tangannya menuangkan wiski ke gelas kaca yang digenggam tangan lainnya.

"Sedang menelpon pacarnya ya?" gumam Jin sambil mendekatkan diri ke pintu, entah kenapa dia merasa tertarik untuk mendengarkan.

"Kau bodoh! Jahat! Seenaknya! Kenapa sama sekali tidak menghubungiku?! Kenapa kau masih saja tertutup padaku?! Aku ini pacarmu kan?! Kenapa kau selalu membuatmu khawatir?! Kau selalu saja membuatku tersiksa!"

Berbeda dengan Suga yang tenang seperti air mendengarkan omelan IU, Jin justru hampir saja terjatuh karena terkejut. Seketika dia mengingat Jisoo yang juga pernah memarahinya seperti itu.

Heart Groans (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang