HG - Suga, IU, Jay Park 2

134 19 2
                                    

Merasa tidak bisa melawan karena ekspresi serius Suga, IU akhirnya makan malam di sana sementara yang lain tiba-tiba langsung pamit untuk makan di dalam kamar. Mereka juga takut dengan ekspresi Suga tadi, jadi memilih pergi daripada ikut tertekan.

"Enak?" tanya Suga yang duduk di depannya sambil memperhatikannya.

"Hm! Gomawo!" jawab IU sambil meletakkan garpunya setelah sudah selesai makan.

Suga menganggukkan kepalanya, lalu berjalan mendekatinya dan tiba-tiba mengelap bekas noda di sudut bibirnya, "Tentang kita..."

"Hm?"

"Aku tidak pernah bermain-main dengan cinta."

IU mengerutkan keningnya, menatap Suga yang pergi membawa piring dan gelas ke dapur untuk mencucinya. Secara alami dia pun mengikutinya sampai berdiri di belakangnya, "Cinta yang kuberikan pada siapa pun, termasuk dirimu, semuanya nyata dan tidak main-main! Kau salah paham."

"Salah paham? Di bagian mana? Saat kau mengatakan untuk mengakhiri segalanya? Saat kau memberi tantangan pada Jay oppa? Atau saat aku bertanya padamu tadi?"

"Jieun..."

"Aku benar-benar tersiksa tau! Aku benar-benar menderita saat mendengar kabar pesawatmu meledak! Lalu saat kau kembali, kau malah memutuskan hubungan kita tanpa alasan!"

"Dengar dulu..."

"Tidak! Kau yang dengar! Dengar seluruh keluh kesahku yang semuanya berasal darimu!"

DEG

Suga terdiam.

"Semua penderitaanku ini penyebabnya adalah kau! Andai saja kita tidak bertemu! Hiks... Aku berandai jika mesin waktu ada, aku akan kembali ke masa lalu dan menghentikan diriku untuk jatuh cinta padamu!"

BRUK

IU terduduk di lantai sambil menangis, sementara Suga hanya diam memperhatikannya. Hingga akhirnya dia ikut berjongkok di depannya dan mengelus puncak kepalanya, membuka tangannya yang menutupi wajah menangisnya kemudian menghapus air matanya, hingga berakhir mereka saling tatap.

CUP

Suga tiba-tiba mencium keningnya, padahal IU sudah menutup matanya dan mengira kalau dia akan mencium bibirnya, "Aku benar-benar membuatmu begitu tersiksa ya?" batin Suga.

"Eonni, teleponmu... Ah! Mianhae!"

Seketika mereka menjauhkan diri setelah kedatangan Lisa yang membawa ponsel IU. Ternyata ada yang menelponnya.

"Manajer Hanteo." gumam IU setelah menerima ponsel itu. "Lisa, aku pulang ya? Sampaikan salamku pada yang lain."

Lisa hanya menganggukkan kepala dan melambaikan tangan mereka, lalu setelah IU benar-benar pergi barulah dia menghampiri Suga, "Oppa, di lantai dingin."

"Aku hanya membuatnya menangis, Lisa."

"Jieun eonni? Aniyo! Kau tidak bermaksud begitu!"

"Dia benar-benar tersakiti karena aku, andai saja aku menjelaskannya dan tidak mengatakan tantangan itu..."

"Oppa!" Lisa merangkup kedua pipinya. "Apa kau benar-benar ingin putus darinya?"

-

Cinta itu bukan tentang satu orang, tetapi sepasang kekasih, dua hati yang saling mencintai. Jika satu menghadapi masalah, maka satunya lagi pun merasakan penderitaannya. Sama seperti halnya IU dan Suga, usai hari itu mereka tidak lagi saling bertemu sampai akhirnya acara Music Bank diadakan yang mengharuskan idol-idol berkumpul untuk meriahkan acara.

Heart Groans (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang