HG - Kami Menyayangimu

185 23 2
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, tapi IU sama sekali tidak menutup matanya. Tatapannya terus tertuju pada Suga yang sudah tertidur setengah jam yang lalu, kemudian tiba-tiba dia mendudukkan tubuhnya dan mengelus puncak kepalanya.

"Hm?"

"Ah, mianhae! Kau terbangun gara-gara ak..."

CUP

Suga mencium punggung tangannya yang mengelus kepalanya tadi, lalu menyampingkan posisi tidurnya sambil terus menggenggam tangan itu dan tersenyum. IU pun membalas senyuman itu, dia suka setiap kali Suga seperti ini, bersikap lembut dan selalu memberinya ciuman atau sentuhan yang hangat.

"Waeyo?" tanya Suga dengan suara serak.

"Aku melihat lebam dibahumu."

Suga memegang bahunya yang hendak dipegang IU tadi, lalu beralih duduk, "Warnanya tidak sebiru sebelumnya kok, tidak masalah."

"Yak! Hati-hati bawa kardus-kardus itu!"

"Nee!"

DUK

"Ah!"

"Jieun!"

"IU sunbaenim!"

"Suga hyung!"

"Itu terjadi saat kardus yang dibawa staff di Music Bank kan?" tanya IU dianggukinya.

Suga kemudian mencubit hidungnya dengan pelan, "Kalian bertiga bisa kena kardus itu karena tidak pindah tau!"

"Jadi... Kau melindungiku juga?"

Suga menaikkan sebelah alisnya, "Tentu saja! Kau pikir aku hanya melindungi staff itu? Ah! Apa kau langsung pergi karena cemburu akan hal itu?"

IU diam, lalu menundukkan kepalanya dan mengangguk, "Mian..."

"Pfft! Hahahaha... Setelah kau salah paham pada ucapanku soal yang sebelumnya, kau juga salah paham dengan itu? Kau ini lebih baik bertanya, schat."

Pipi IU memerah, dia menyadari kalau kesalahannya adalah tidak bertanya dulu sebelum memastikan kebenarannya. Beruntung Suga adalah orang yang mau menjelaskan dengan sabar.

"Hahahaha..."

"Sudah!" sentak IU menutupi wajahnya.

"Hufft... Oke! Sekarang tidurlah, schat."

IU langsung menggelengkan kepalanya dengan pelan, "Aku... Takut jika ini hanya mimpi. Aku sulit tidur dan terus memandangimu karena takut kau pergi lagi."

"Jieun..."

BRUK

"Yoongi?"

Suga memeluknya dengan erat sambil menggelengkan kepalanya, "Tidak akan! Aku tidak akan pergi kemana pun lagi! Kakek dan semua orang yang terlibat akan dihukum mati, aku sudah tidak ada lagi tujuan untuk pergi."

Mendengar itu IU menganggukkan kepalanya, lalu mempererat pelukan mereka sambil terisak. Merasakan ketenangan yang Suga berikan lewat pelukan serta elusan di kepala dan punggungnya.

"Tujuanku sekarang adalah menikmati waktu bersama keluarga keduaku." ucap Suga setelah lama diam, lalu mengendurkan pelukan mereka sambil merangkup sebelah pipinya. "Aku tidak mau merasakan penyesalan seperti dulu lagi! Kali ini akan kujaga, keluargaku yang tersisa."

IU tersenyum lebar, lalu mencium bibirnya beberapa saat hingga akhirnya dia dibawa tidur dalam pelukannya. Suga dengan telaten terus memberinya elusan dan kecupan sampai dia tertidur pulas. Dia selalu tahu bagaimana caranya menangani IU dengan baik.

Heart Groans (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang