HG - Villa

184 19 13
                                    

IU duduk tegap dengan ekspresi tegang sekaligus terkejut, matanya kemudian berkedip setelah sejak tadi hanya melotot, dan kini pandangan yang lurus beralih ke arah jendela jet, "Schat..."

Suga yang duduk di depannya sambil membaca sebuah buku mendongak, "Ya, Schat?"

"Ini jet pribadimu?"

Suga terkekeh melihat ekspresi kaget pacarnya itu, lalu meletakkan buku yang pegangnya sambil mengangguk, "Appa sudah memberikan seluruh warisannya padaku, jadi jet ini sekarang milikku."

IU menatapnya beberapa saat, lalu menundukkan kepalanya, "Ayo kita putus saja!"

"Waeyo?"

"KAU TERLALU KAYA UNTUKKU!"

"KAU JUGA KAYA, SCHAT!"

"TIDAK SEKAYA DIRIMU! AYO PUTUS! AKU MERASA SANGAT RENDAH JIKA TETAP BERSAMAMU!"

"TIDAK MAU! LAGIPULA INI SEMUA AKAN MENJADI MILIKMU JUGA!"

"KENAPA BISA BEGITU?!"

"KARENA KAU CALON NYONYA MUDA MIN!"

IU menutup rapat bibirnya setelah mendengar pernyataan itu, pipinya memerah saat Suga mengatakannya tanpa ragu sedikit pun. Hingga tiba-tiba suara tawa kecil dari beberapa orang yang ternyata adalah pramugari dan pramugara jet di sana membuyarkan lamunannya, IU segera menutup wajahnya dengan mantel yang tadi dilepasnya karena malu.

Suga yang menyadari itu kemudian memberi isyarat pada mereka untuk pergi meninggalkan mereka, lalu memajukan tubuhnya untuk melepaskan mantel itu, "Sudah tidak ada orang, hanya kita."

"Kau yakin dengan pernyataanmu yang sebelumnya?"

Suga mengulum senyum lembut, lalu membawa IU duduk di pangkuannya seperti koala. Pacarnya terlihat lucu saat wajahnya kembali memerah karena posisi mereka itu, dia tidak percaya jika aktris yang sering melakukan adegan romantis itu tampak malu-malu padanya.

"Kau tidak mau menikah denganku?"

IU memeluknya, menenggelamkan wajahnya di curuk leher Suga, "Mau, sangat mau! By the way, kita akan kemana?"

"Liburan berdua, selama 3 hari agar tidak diganggu member lain. Aku sudah menghabiskan waktu bersama mereka, sekarang aku ingin bersamamu sebelum nanti pergi ke Netherlands."

IU tidak menyahut, membiarkan Suga mengelus pipinya dan mulai menciumi wajahnya hingga bibir sebagai yang terakhir. Dia mengikuti alur ciuman itu, meski pikirannya teringat beberapa hari lalu saat mereka mengunjungi abu Inho.

"Tuhan, tolong jangan pisahkan dia dariku lagi!" batin IU.

-

Swiss, negara tujuan Suga untuk menghabiskan waktu 3 hari bersama sang pacar tercinta. Dia bahkan sudah menyewa villa yang sangat privasi dengan semua perlengkapan mereka selama di sana dalam waktu singkat, dia benar-benar sudah bekerja keras untuk mempersiapkan ini.

"Wah...! Di sini sangat sunyi dan menenangkan!" pekik IU yang tak henti-hentinya berjalan kemana pun, dia menyukai tempatnya.

"Kita juga bebas melakukan apapun tanpa takut ketahuan kan?" sahut Suga meletakkan koper mereka di kamar.

"Melakukan apapun... Rasanya kau seperti ingin sesuatu dariku." IU memicingkan mata ke arahnya sambil duduk di ujung sofa.

"Kau punya firasat yang tajam!"

BRUK

Suga menindih tubuhnya sambil mengunci kedua tangan IU dengan satu tangan, "Ini bukan pertama kalinya, jadi jangan gugup!"

Heart Groans (√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang