BAB 8

389 32 0
                                    

Sudah beberapa hari Alisa berada di Indonesia dan sekarang waktunya ia memulai misinya. Hari pertama sekolah ia di antar oleh sang kakak dan sopirnya. Semalam kakaknya yang memintanya.

Pagi ini setelah bersiap dengan seragam sekolahnya Alisa segera turun ke lantai dasar untuk sarapan lagi bersama sang kakak dan Hoshi sahabat sang kakak yang sering menginap di rumah abangnya. Reymon tak menginap kali ini karena ia sedang perjalanan dinas di luar kota.

"Selamat pagi abang-abang Alisa" sapa Alisa begitu keluar dari lift sampai di lantai bawah.

"Pagi Lily!" balas Hoshi.

Merasa bingung dengan sapaan baru Hoshi, Alisa pun bertanya "Kok Lily? Kan harusnya Alisa" kayaknya dia lupa dengan nama samarannya hari ini.

"Lo lupa? Mulai hari ini lo jadi siapa dek?" ingat Saga pada sang adik.

Setelah mengingatnya Lily mengangguk sambil cengengesan karena baru mengerti dengan sapaan Hoshi "Oh iya, hehehehe.... Berarti kalian mulai sekarang juga panggil Lily ya waktu ada banyak orang biar biasa lagi aku dengernya" sambil berjalan menuju meja makan untuk sarapan paginya.

"Siap dedek gemesnya bang Hoshi" goda Hoshi. Di balas delikan maut dari Alisa yang nggak ada serem-seremnya kalau di mata para kakaknya ini juga JK hehehe....

Sambil memelototi Hoshi yang duduk di depannya, Alisa langsung mengejek Hoshi dengan kata-kata mutiaranya "Dih.... Kayak om-om pedo aja kamu bang"

"Njir... Udah ganteng gini di bilang om-om pedo" Hoshi kena mental kan jadinya pagi-pagi.

Alisa tak membalas perkataan Hoshi hanya menjulurkan lidahnya untuk meledek.

Kemudian Saga memotong aksi meledek sang adik untuk memberi tahu Alisa a.k.a Lily informasi lain "Dek ntar lo bilang aja pindahan dari Bandung"

"Kenapa?" tentu membuatnya bingung, dia kan nggak bisa bahasa Sunda, dialognya aja nggak bisa.

"Nggak papa, abang daftarin lo identitasnya kayak gitu, itu juga dari bang Jean waktu itu" kenapa bisa-bisanya Jean kepikirannya disana? Kenapa nggak dari Jepang aja kek

"Ok bang, tapi kenapa nggak bilang pindahan dari Jepang aja sih?" protes Lily "Eh bang Jean kan hari ini pulang ya? Aku boleh kan main ke rumahnya?" begitu ia ingat kabar sepupunya Jean.

"Jangan, ntar malah ketahuan musuh Daddy. Ntar lo bisa ketemu di markas besar aja dek, dia ntar kesana, lo juga mau gue kenalin sama anggota baru Red Eagle" pinta Saga.

"Kok baru di kenalin ke Alisa, eh... Lily?" tanya Alisa, padahal udah beberapa hari ini dia di Indonesia, ia kan juga termasuk anggota keluarga Red Eagle sekarang.

Mendengus kesal, Saga jadi ingat kelakuan nakal adiknya beberapa hari ini "Lo, setiap di ajak ke markas besar beberapa hari ini kan juga nggak mau, kata lo "mending aku main aja sama anak-anak kampung deket komplek" mana yang di ajak main ternyata bocil-bocil lagi, inget umur" ejeknya di akhir kalimat.

"Ck... Kan nostalgia lagi bang, aku dulu nggak pernah ngrasain main gundu, main layang-layang main petak umpet juga terus nyuri mangga" bela Alisa. Ia memang tak pernah merasakan itu saat masih kecil dulu karena selalu di larang mendiang sang Bunda, sang bunda selalu mengingatkan Alisa untuk menjadi wanita yang sopan dan anggun, bukan wanita urakan yang suka bermain sama anak laki-laki dan melakukan hal yang membahayakan diri. Tapi nyatanya hidupnya sekarang justru berbanding terbalik dengan pesan mendiang Bundanya dulu. Justru hidupnya sekarang penuh dengan bahaya setelah di jerumuskan Ojĩsannya sendiri ke dunia yakuza.

Kembali menggeleng takjub saat mengingat kelakuan Alisa kemarin sore setelah pulang bermain dengan anak-anak "Iya sampai pulang-pulang muka lo udah kayak orang utan, mana bawa layangan lagi, lo beneran udah S2 kan dek?" ledeknya lagi.

My Cuttie Yakuza (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang