BAB 11

427 27 0
                                    

Sampai di rumah Lily cukup sore tadi, JK tak mampir dan memilih langsung pergi saat Lily menawarinya masuk, karena sudah di cari oleh kawan-kawan clubnya di basecamp. Dan Lily memilih masuk begitu JK tancap gas dan menghilang di belokan komplek perumahan kakaknya.

Tak ada pembicaraan selama perjalanan, mereka berdua baru bisa mengobrol sebentar dengan JK di luar gerbang rumah begitu sampai, pria itu juga sempat meminta nomornya sebelum pergi. Sedangkan mobil yang mengikuti mereka tadi sudah tak terlihat lagi begitu JK sampai di depan rumah Saga.

" Watashi wa ie ni imasu (aku pulang)" kebiasaannya saat masih di jepang begitu masuk kedalam rumah. Di sambut oleh Bi Imah juga salah satu pekerja di rumah Saga.

"Selamat sore mbak Alisa, gimana sekolahnya?"

"Not bad, tapi kayak aku berasa nggak naik kelas aja sekolah lagi" jawabnya.

"Sabar mba, hanya sampai mbak Alisa selesai kan tugasnya" ucap Bi Imah menyemangati memang semua penghuni rumah ini juga sudah tahu tentang misi Alisa di sekolahnya.

"Yeah, aku pengen segera pulang ke Jepang" balas Alisa.

"Emang, mbak Alisa nggak pengen tinggal disini aja?" tanya bi Imah dengan raut wajah di pasang sedih.

"Eummm.... Nggak, aku takut traumaku kambuh kalau lama-lama disini Bi." balasnya, nampaknya wajah bi Imah yang.sedih tak memepengaruhinya sampai____

"Tapi katanya lo mau nyari bokap disini? Nggak jadi?" itu suara Saga yang mencoba mempengaruhi sang adik agar tak berpikir untuk kembali ke Jepang di sini ia di lahirkan dan harus disini juga ia tinggal. "Lagian kan ada abang disini, lo nggak kasian sama gue yang sendirian disini? Ojīchan juga udah setuju kok lo tinggal disini lagi. Semua tugas lo disana udah di tangani sama Ryu-kun, Kurosaki-kun, sama adik lo Haru-kun" hasut Saga.

Bi Imah mengangguk, "Bener mbak, mending tinggal disini deket sama mas Saga, emang nggak kangen sama mas Saga kalau jauh-jauhan?" timpal Bi Imah tak mau kalah, ikut mendukung.

"Nanti ajalah kalau ada alasan kuat selain nyari daddy buat tinggal, aku bakalan tinggal disini, lagian aku juga bisa nyari Daddy dari sana" jawabnya enteng "oh ya bang ngomong-ngomong soal daddy, aku tadi ketemu Daddy waktu mau ke markas tapialah kehilangan jejak. Itu kenapa aku nggak bisa ikut, padahal aku pengen ketemu kak Jissa sama bang Jean tadi" sesal Alisa

"Apa Lo bilang? Daddy? Serius, jangan bohong Lo dek?" Kaget Saga. "Lo ketemu dimana? Terus kenepa bisa kehilangan jejak?" Lanjutnya mulai mengintrogasi sang adik.

"Emmm.... Tadi waktu di lampu merah depan restoran Jepang favorit kita dulu, tapi Daddy pakek kursi roda sekarang bang, kenapa dia nggak pulang kesini sih dari pada sembunyi terus gitu?" Balas Alisa, matanya mulai memanas saat ia mencoba mengingat kejadian tadi.

Sambil memeluk sang adik, "Lo nggak halusinasi karena kangen orang tua kita kan?" Tanya saga, sambil mengelus sayang punggung sang adik yang mulai bergetar.

Gadis itu menggeleng dalam pelukan sang kakak, mulai memeluk sang kakak lebih erat untuk melampiaskan rasa sedihnya mengingat keluarganya harus terpisah seperti ini sekarang entah karena apa, karena Alisa sendiri juga tak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan keluarga Tokugawa ataupun Atmaja. Begitu juga dengan Saga yang masih terus menyelidiki kecelakaan sang ayah 10 tahun lalu. Ia curiga itu semua di sengaja.

"Bang, Alisa kangen Daddy" aku sang adik dengan manja masih dalam pelukan sang kakak, air matanya juga belum berhenti mengalir.

"Abang janji sama lo dek, bakal bawa Daddy pulang dan kita bisa kumpul bersama lagi, lo nggak perlu balik ke Jepang lagi dan trauma lo juga nggak akan ngehantui lo lagi" ucap Saga tegas, ia akan melakukan itu demi sang adik.

My Cuttie Yakuza (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang