Bab 29

281 31 3
                                        

Berbeda suasana di rumah Saga, berbeda pula dengan suasana di apartemen JK. Jika di rumah Saga begitu ramai dengan Saga yang masih tengah sibuk menghubungi adiknya, karena tak biasanya mengingkari janji, justru adik laknatnya sedang beradu desahan dengan JK di kamar pria itu.

Suara benturan kulit dan desahan memenuhi kamar JK di apartemen pria itu, suasana temaram karena sengaja menutup gorden dengan tak sempurna jadi masih ada sedikit cahaya matahari tenggelam yang menyorot menemani kegiatan mereka.

"Ahh.... Engh... a-aku harus se engh.... segera pulang Jey... ouh....my ahh...." kini Alisa tengah dalam posisi berbaring miring menghadap kanan dengan JK yang menghentakkan pinggulnya dari belakang, tangan kanan pria itu tengah menyanggah kaki kanan Alisa sekaligus menangkup lembut gumpalan empuk yang selalu dinsukainya.

"Lily... Lily agh... se-sebentar lagi, Lo nikmat banget hhh... ahh Lily" menarik dagu Lily agar wanita itu menghadapnya kemudian melumat bibir Lilynya dengan rakus saling bertukar salivan. Tubuh keduanya sudah banjir peluh sejak satu jam yang lalu. "Emh...egh pindah posisi" ucapnya segera merubah tubuh Alisa menjadi menungging tanpa melepaskan penyatuan mereka.

Melanjutkan kegiatan mereka sebelum Alisa benar-benar harus pulang, JK ingin memuaskan dahaganya dulu pada tubuh wanitanya ini, karena beberapa hari ini ia sudah puasa karena kesibukannya juga Alisa membuat mereka jarang bisa menghabiskan waktu berdua. Semuanya di habiskan di markas besar red Eagle atau mencari orang-orang yang menjadi masalah mereka berdua, tentu saja dengan orang dan masalah yang berbeda.

Setelah lama menunggu di depan gedung rumah sakit bersama Takeru, ternyata mereka berdua kehilangan jejak karena orang yang mengaku ayah dari JK itu verhasil kabur dengan menyamar, entah siapa yang membocorkan tentang keberadaan mereka berdua. JK sempat curiga dengan Takeru, namun ia tak memiliki bukti kuat untuk menuduhnya begitu saja, jadi ia akhirnya memilih menjemput Alisa sampai akhirnya berakhir di apartemennya saat ini.

"Aaaahhhh" suara desahan panjang mengakhiri kegiatan panas keduanya.

"Sekali lagi ya?" Pinta JK tanpa rasa malu, ia sudah melepas pengamannya, ia masih waras untuk tidak merusak masa depannya dan Lily dengan menghamili kekasihnya itu, meskipun ia sebenarnya ingin tapi nanti perusahaan ayahnya juga tidak akan di berikan oleh kakeknya jika ia melakukan hal gila itu karena nafsu saja.

"Nggak mau, kita udah hampir terlambat buat makan malam bareng Abang, tinggal 30 menit lagi nih" kesal Alisa, mengingat jika JK tidak akan berhenti jika ia tak menghentikannya, memang segila itu hormon JK.

"Cck... ya udah, tapi besok kamu nginep disini" finalnya kemudian segera memakai boxernya keluar kamar untuk mengambil air minum untuk kekasihnya itu.

Ini memang rencana pria itu ketika mereka melakukan kegiatan melelahkan bersama, JK memang tak akan pernah menyediakan air atau minuman apapun di kamarnya, takut akan terbuang sia-sia karena jatuh dan pecahan gelasnya melukai tubuh wanitanya karena ia akan memenuhi setiap sudut kamarnya dengan bekas percintaan mereka berdua, dan pria itu juga berencana tak akan menghilangkan bau dari percintaan itu juga. Ia akan mengunci kamarnya itu dan hanya dia dan Alisa yang boleh merasakan baunya , memang dasar kelinci gila kelebihan hormon.

"Hhh.... gini amat punya cowok, huft..." Alisa segera meraih pakaian dalamnya yang tergeletak di lantai kamar JK dan memakainya agar kelinci bongsor itu tak lagi menerkamnya, kemudai meraih kaos JK yang juga teronggok di bawah ranjang dan memakainya. Segera meraih ponsel yang sedari tadi ia simpan di laci nakas JK beserta tasnya. Mengaktifkan ponsel itu kembali karena sedari tadi ia memang lupa menghidupkannya setelah ia selesai mengecas.

Ceklek'

Pintu terbuka memperlihatkan presensi pria tampan bergigi kelinci itu sambil membawa segelas air ditangannya, tubuhnya yang berbalut apapun selain boxer menjadi pemandangan yang tak membosankan untuk Alisa, hehehe... meskipun terlihat cuek dan dingin sebenarnya Alisa adalah penyuka tubuh seperti JK, dulu di jepang ia rela membayar seorang pria hanya untuk melihatnya telanjang di depannya, hanya untuk dilihat saja untuk memenuhi fantasinya.

My Cuttie Yakuza (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang