Bab 22

302 33 2
                                    

Terus berjalan sampai ke delam, mereka berempat akhirnya sampai pada sebuah tempat dimana terdapat bangkai-bangkai kapal nelayan yang tak terpakai, di dalam kegelapan sayup-sayup mereka mendengar dua orang yang sedang bercakap memulai transaksi. Bersembunyi di antara bekas peti kemas yang tak terpakai keempat inti baru red Eagle itu sedang menunggu kedatangan anak-anak yang menurut kabar sudah mendekati temapt transaksi.

"Itu yang Lo maksud penghianat Li? Kok gue nggak pernah lihat dia di markas besar?" Tanya Jimmin penuh kebingungan

"Ssstttt..... Ntar aja kalau mau tanya, kita harus rebut truk yang sebentar lagi datang. Kalian berdua, Xavier, Jimmin bagian ngrebut truk, aku sama JK bakalan ngalihin perhatian" balas Alisa sambil terus mengamati situasi. 'Kuso..... Dia memakai orang lain lagi, kalau begini aku tidak bisa membawanya kehadapan bang Saga' lanjutnya dalam hati.

"Kalian berdua nggak akan cukup buat ngulur waktu, gue juga ikut biar Jimmin aja yang bawa truknya" bantah Xavier setelah melihat keadaan sekitar karena ia rasa anak buah orang yang dianggap Lily penghianat ini terlihat lebih dari yang terlihat intuisinya selalu bekerja dalam situasi seperti ini dan tak pernah meleset.

"Ok, kita bertiga bakalan ngalihin perhatian sama ngulur waktu buat Jimmin ngrebut truknya, jangan lupa pakai senjata kalian? Eh... Kalian bisa pakai senjata kan tapi?" Alisa baru sadar jika ia tak pernah melihat mereka bertiga menggunakan senjata.

"Santai aja, kita udah biasa megang senjata, kita bertiga udah sering ikut latihan tembak sebelum buat klub motor dulu" jawab Jimmin dari belakang. "Kita nggak bisa diremehin kalau soal ini, apalagi JK, kakeknya JK kan mantan jendral udah hampir tiap hari hidupnya ngokang senjata" terngnya melanjutkan yang dibalas Alisa dengan anggukan tanda mengerti.

"CKk... Truknya udah datang kita bertiga keluar dulu, Jimm Lo sekarang kearah truk diem-diem" seru JK lirih. Membuat ketiga orang yang tengah mengobrol tadi langsung tersadar dan langsung mengangguk dengan perintah JK kali ini.

Berpencar, ketiga inti baru red Eagle itu segera memposisikan diri mereka untuk menyerang. Alisa dengan surikennya sudah siap menargetkan kedua orang yang bertransaksi dari jarak cukup jauh sedangkan JK dan Xavier melindungi Alisa dengan pistol yang sudah siap mengeluarkan pelurunya. Sedangkan Jimmin kini berjalan mengendap-endap menuju truk yang terdapat beberapa anak yang akan dijual.

Segera memasang earphone miliknya dan kembali menyetel lagu dengan volume tinggi Alisa kini sudah bersiap memulai permainannya "boys, now!!!" Perintah Alisa.

Segera berlari sambil melempar surikennya kearah target.

Sret' sret'
Jleb' jleb' berhasil... Dua suriken menembus lengan atas kedua target.

"Aaarghhh..... Who did is? You said it was safe here because of the red Eagle area" ucap orang yang akan membeli anak-anak tersebut.

"Damn.... Suriken, fuck..... this is the Big boss's sister, she's the new leader of the red Eagle" balas orang yang dianggap penghianat oleh keempat inti Red Eagle.

"What? Seriously? You trapped us? Motherfucker.... You will pay for all this, you say for your boss I want his had as compensation" lalu segera pergi bersama anak buahnya masuk kedalam kapal yang sudah menunggu mereka. "Killed us related here" titahnya pada anak buahnya yang langsung diangguki oleh mereka.

Baku tembak tak terelakkan, semuanya rencana mereka gagal total berantakan karena ulah Alisa dan ketiga inti baru red Eagle. "Tangkap ketuanya jangan sampai dia tertembak anak buah dari black rose. Aku perlu informasi darinya" titah Alisa yang langsung di lakukan oleh Vict.

Dor' dor' dari arah belakang JK sudah menembaki anak buah Black Rose yang ingin melukai Lilynya.

"Brengsek... Mereka banyak" gerutu JK di belakang Alisa.

My Cuttie Yakuza (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang