Bab 27

310 23 4
                                    

Beberapa hari berlalu setelah kejadian itu, Alisa kembali ke aktivitas sekolahnya seperti biasa. Masalah Gio ia juga masih mencarinya sampai sekarang, dengan bantuan Kevin tentunya karena ia harus bertanggung jawab. Ia juga masih harus mengurus kasus penggelapan dana sekolah kakaknya ini. Tapi belum juga ada titik temunya.

Oh iya tentang Vanya dan kawan-kawannya Alisa melepaskannya karena moodnya hancur akibat masalah hilangnya Gio, awalnya ketiga gadis lain tidak terima, namun akhirnya mau setelah membuat sedikit pelajaran pada keempat gadis itu. Apalagi Rosè yang tahu kelakuan mereka dari video di laptop miliknya, saat penasaran kenapa Laptopnya berada di teras penginapan. Tenang mereka nggak buat aneh-aneh kok cuma nyuruh meeka berempat jadi badut buat hibur anak-anak kampung disana.

Lalu masalah anak-anak korban penculikan juga perdagangan manusia itu akhirnya diantar orang-orang Alisa, jadi mereka merubah rencana akhirnya. Jane dan Rosè juga sudah tahu siapa Lily sebenarnya setelah pulang touring mengajak mereka ke markas besar. Bahkan Rosè malah mau ikut gabung ke red Eagle gara-gara liat kak Jissa, ia ingin terlihat anggun sepertinya tapi bisa buat orang bertekuk lutut dengan aksinya seperti di film-film action yang pernah ia tonton. Sedangkan Jenika tidak tertarik, ia masih ingin hidup tenang dan damai, ia tak masalah Xavier ikut-ikut seperti ini, hanya saja jangan bawa-bawa dirinya pada masalahnya suatu saat.

Hari ini Alisa sudah berada di ruang konseling bersama Sunny, ia masih mencari bukti-bukti untuk mengembalikan nama baik Tokugawa sekaligus Atmaja, karena identitas nama keluarganya juga mulai tersebar di kalayak umum. Bahwa keluarga Tokugawa memiliki hubungan erat dengan keluarga besar Atmaja, apalagi ada selentingan jika keluarga Jepangnya seorang Yakuza, ya walaupun memang benar. Tapi ia dan kakaknya tak ingin masalahnya malah merembet kemana-kemana dan tak sesuai jalurnya nanti dan membuat perusahaan keluarganya juga terdampak. Untung identitasnya dan kakaknya belum bocor sama sekali selain kecelakaan ayahnya dan kematian ibunya yang meninggal bunuh diri yang diangkat lagi juga dua anak keluarga Atmaja yang menghilang.

"Jadi gimana kak, udah dapet bukti lain?" Tanya Alisa pada Sunny yang kini masih mengutak-atik alat perekam suara dari penyadap baru yang sudah ia sembunyikan di ruang kepala sekolah beberapa hari ini.

"Huh.... belum ada lagi, tapi kemarin gue ketemu sama siswi yang Lo bilang jalangnya kepala sekolah, gue ikutin setelah dia keluar dari kantor itu__" Menjeda ucapannya "waktu keluar dia bawa kantung kresek hitam, terus disembunyikan di tempat sampah Deket gudang. Terus nggak beberapa lama tuh ada cleaning service yang ngambil tuh kantong buat keluar, waktu gue ikutin lagi ada orang yang nunggu dia di luar." Lanjutnya panjang lebar.

"Bangsat.... aku kecolingan lagi, cerdik banget dia mindahin uangnya pantes anak buah aku yang aku suruh ngerampok brankas ruang kepala sekolah bilang uangnya sama catatan keuangannya nggak ada" ujar Alisa. "Kayaknya kuncinya di cewek itu deh" gumamnya berlanjut.

Mondar-mandir di ruangan konseling untuk memikirkan rencana, kemudian duduk kembali saat mendapatkan ide. "Gue perlu orang buat mata-mata lagi di ruang OB" ucapnya "nanti aku yang bakal mantau langsung dari dia, tapi gimana masukinnya?"

"Tenang, gue bisa minta salah satu staf buat nyebar lembaran lowongan kerja buat OB" balas Sunny.

"Oh iya itu kan ada suara mereka lagi mesum waktu itu disana, itu hasilnya gimana?"

"Itu rekaman, gue baru nyadar mereka tahu Lo masang alat penyadap di mejanya, untungnya gue tambahin di tempat yang dia nggak curiga jadi semuanya kerekam sempurna" potong Sunny, ia kemudian memberikan hasil rekaman suaranya.

Alisa langsung mendengarkan rekaman suara itu. "Tuan muda? Jadi bener dong ada penyusup di markas, aku ambil ini rekaman buat ngasih tahu bang Saga". Sunny mengangguk.

My Cuttie Yakuza (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang