20⚔️

635 78 1
                                    

Saat Sunghoon baru saja selesai dengan kegiatan nya, ia didatangi oleh Permaisuri beserta dayang-dayang nya. Meskipun sama-sama istri Kaisar, dirinya tetap memberi hormat pada Giyoon.

"Song Hoonsu, kau bahagia bukan saat orang itu mengatakan jika dirimu akan memberikan penerus pada Kekaisaran?"

"Lalu? Saya harus tidak bahagia? Jungjeon mama, bagaimanapun Kekaisaran butuh penerusnya dan Kaisar juga menginginkan seorang anak."

Sunghoon tidak terlihat takut sama sekali. Karena bagaimanapun orang dihadapannya seorang perempuan dan dirinya masih laki-laki, meskipun memiliki jabatan seorang selir kesayangan yang biasanya dimiliki perempuan dan orang dihadapannya adalah seorang Permaisuri.

"Kau hanya ingin naik posisi."

"Jika Anda ingin mempertahankan posisi Anda, kenapa saya tidak boleh menginginkannya?" Sunghoon memasang senyum ramahnya.

"Jangan terlalu percaya diri, kau tidak akan pernah menjadi Permaisuri."

Sunghoon yang melihat seseorang yang familiar baginya segera menunduk, mengabaikan seluruh perkataan Giyoon yang terus menjelek-jelekkan dirinya.

"Yak! Kau—"

Tangan Giyoon terhenti di udara, ia mencoba menepis sesuatu yang menahan tangannya.

"Apa ini hasil belajar mu?" Tanya seseorang dengan nada rendah.

Giyoon segera menarik tangannya dan memberi hormat pada sang suami. "Jeon—"

"Kau harus kembali belajar. Bagaimana bisa seorang Permaisuri memiliki sikap yang jelek? Jangan hanya mempercantik penampilan saja, percantik juga otakmu."

Perkataan Jaeyoon langsung membuat Giyoon terbungkam, dia tidak menyangka akan perkataan Jaeyoon tersebut. Padahal sebelumnya dia juga mengatakan hal yang tidak baik dan mengatakan jika Hoonsu hanya seseorang dari klan Cheonmin yang tidak pantas menjadi seorang Permaisuri.

"Pergilah ke kediaman mu."

Jaeyoon mengabaikan istri pertamanya tersebut dan langsung menghampiri Hoonsu yang masih menunduk, seolah-olah dirinya benar-benar korban.

Sunghoon kembali ke kamarnya, di saat para dayang sedang menyiapkan alat dan tempat untuk dirinya membersihkan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sunghoon kembali ke kamarnya, di saat para dayang sedang menyiapkan alat dan tempat untuk dirinya membersihkan diri. Ia memilih untuk menunggu di kamar, ditemani Sunoo dan Gaeul.

"Ingin sekali aku merobek mulut perempuan itu."

"Dia berujar seolah dirinya berasal dari bangsawan tinggi. Hey! Keluarga ku saja lebih tinggi darinya, bisa-bisanya dia bertingkah seperti itu."

"Tapi sekarang kau itu Song Hoonsu dari klan Cheonmin." Ujar Sunoo dengan malas. "Dia tidak tau jika dirimu juga Park Sunghoon anak termuda Park Jong Suk."

"Tetap saja, mulutnya itu sangat busuk. Dia bukan butuh belajar tata krama, dia harus berguru pada Nyonya Lim."

Tanpa rasa bersalah Gaeul langsung memukul kepala tuannya itu. "Jika dia berguru pada Nyonya Lim dan Kaisar tergoda, kau akan terabaikan, bodoh."

Love In PoliticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang