31💔

480 61 2
                                    

Sunghoon baru saja kembali dari pasar setelah menemani bibi Yoon dengan beberapa orang berjualan, mereka pulang setelah memastikan tidak ada yang mengikuti.

"Kemana Jaesung?"

"Dia izin pergi menemuimu." Jawab Sunoo yang sedang berkunjung ke sana, melatih beberapa orang terutama remaja-remaja yang memiliki kesempatan menjadi pengawal.

"Dia tidak terlihat di pasar sama sekali."

"Hyung mengikuti kompetisi di Ibu Kota." Ujar Sungyoon dengan polosnya.

Dahi Sunghoon mengernyit. "Ibu Kota?" Ia memijit pelipisnya. "Ada kompetisi apa di sana?"

"Sebenarnya bukan kompetisi, tapi ujian menjadi pengawal istana dibawah pelatihan dan pimpinan kakakmu." Jawab Sunoo sembari mengingat-ingat.

Seekor anjing mendatangi mereka, anjing milik Jaesung. Sunghoon mengambil gulungan kertas yang berada di kalung anjing tersebut, dia yakin jika itu dari Jaesung.

'Baba tersayang, maaf Jaesung berbohong dan tidak meminta izin pada baba. Tapi, Jaesung akan membuktikan jika Jaesung bisa. Baba tidak perlu khawatir, baba jaga diri baik-baik. Karena aku berhasil dengan ujiannya, aku akan berlatih di istana. Makan yang teratur, Jaesung menyayangi baba dan si kembar.'

Surat dalam genggamannya terjatuh. "Istana tempat yang berbahaya untukmu, Jaesung-ah." Ujarnya bergetar.

Sunoo langsung menangkap sahabatnya tersebut. "Tenanglah, aku akan meminta Riki untuk mengawasi istana. Dia mendapat tawaran dari kakakmu untuk membantu melatih."

"Istana berbahaya Sunoo-ya, tapi aku tidak bisa pergi ke sana."

"Hey, semuanya akan baik-baik saja jika anak nakal itu tidak memberitahu nama aslinya dan namamu. Dia pasti menggunakan nama samaran." Sunoo memegangi pundak sahabatnya tersebut.

"Jangan sampai Song Hoonsu kembali bangun, tetaplah menjadi Park Sunghoon. Jika kau lemah, siapa yang melindungi Jaesung dan si kembar nanti?"

Sunghoon tidak bisa menahan air matanya, dia khawatir sesuatu terjadi pada Jaesung. Tapi, dia tidak bisa mendatangi Ibu Kota tanpa penyamaran, apalagi memasuki istana yang memiliki penjagaan yang sangat ketat.

Suyoon melihat sang ibu menangis sudah berkaca-kaca. Sungyoon masih memasang tampang santainya. "Hyungnim yang nakal, aku akan memarahi dia nanti." Ujarnya dengan kesal.

Sunoo memeluk sahabatnya dan terus mencoba menenangkan. Si kembar terlebih dahulu di ambil alih oleh bibi Yoon, biarkan Sunghoon tenang dahulu.

"Belum waktunya Jaesung dekat dengan istana, Sunoo-ya."

"Aku tau, aku tau itu. Tapi, itu pilihan dia, kau sebagai ibunya hanya perlu mendukung dan memperhatikannya. Riki akan melindungi dia."

"Hubungan ayah dan anak cukup kuat meskipun tidak pernah bertemu."

Sunoo pun terdiam, yang dikatakan Sunghoon tidak salah. "Tenangkan dirimu dahulu, jika kau masih seperti ini aku tidak bisa menemui Riki." Ia lepaskan pelukannya.

Sunghoon menarik nafas dan menghembuskan nya, hingga akhirnya dia tenang. "Ku mohon Sunoo-ya."

"Akan ku usahakan. Tolong jangan gegabah lagi, aku akan pulang." Ujar Sunoo memperingati sebelum dirinya pergi, ia hanya mendapat anggukan sebagai jawaban.

Sunoo pun pergi ke Gangwon untuk menemui sosok kekasih yang telah menjadi suaminya, dia harus membiarkan Riki menerima tawaran Jongseong dan memberitahu yang sebenarnya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love In PoliticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang