22❤️‍🔥

560 67 2
                                    

Selama kehamilannya, Sunghoon benar-benar dimanjakan oleh Daewangdaebi dan Yoona. Ternyata tanpa menunggu waktu yang baik, Sunghoon sudah lebih dulu memberikan sosok penerus Kekaisaran.

"Bagaimana kabar Jaesung?" Tanya Sunghoon sembari memperhatikan sahabatnya yang tengah menuliskan surat, tentunya untuk sang kekasih.

"Aku sendiri tidak tau kau menitipkan nya pada siapa." Jawab Sunoo tak peduli.

Hingga masuklah seorang pelayan yang sebenarnya pelayan di kediaman keluarga nya, memberikan sebuah surat yang terlihat disembunyikan.

Sunghoon langsung menerimanya, terdapat goresan pedang di ujung surat kertasnya. Dia tau siapa pengirimnya.

Ia baca surat tersebut dengan seksama, Sunoo sesekali melirik di tengah kesibukannya menulis. Sunoo sempat membatin saat sahabatnya terlihat sedang tersenyum.

"Apa kau diam-diam memiliki kekasih?"

"Aniyo...." Sunghoon menatap tajam si Kim. "Ini kabar tentang Jaesungie." Ujarnya dengan senang, karena tahu putranya bisa bermain dengan bebas dengan penjagaan yang tetap ketat.

Pelayan sebelum nya kembali masuk. "Jeonha akan datang."

Kedua orang dalam ruangan itupun saling bertatapan. Sunghoon dengan cepat memberikan gulungan suratnya pada Sunoo dan Sunoo langsung merapihkan semuanya.

Setelah seorang penjaga mengumumkan kedatangan Jaeyoon, Sunoo bersikap seperti biasa nya. Mengikuti pelayan sebelumnya keluar dari ruangan Sunghoon.

"Ada apa Junsang?"

Jaeyoon menahan sang istri yang akan berdiri. Ia memberikan kecupan di kening Sunghoon. "Keadaan mu baik-baik saja? Masih merasakan mual?"

"Sudah tidak, tabib sudah memberikan obat untuk meredakan mual nya. Ada apa, Junsang?"

"Aku hanya ingin meninggalkan pekerjaan untuk sementara waktu dengan menemui mu." Dengan santainya ia membaringkan diri dengan menjadikan paha Sunghoon sebagai bantal.

Tangan Sunghoon bergerak mengusap rambut yang lebih tua. "Malam ini Anda akan tidur dengan Jungjeon Mama?" Tanya nya spontan.

"Bukankah seharusnya aku mengutamakan dirimu? Bukan karena kau sedang mengandung saja, tapi karena kau orang yang ku cintai." Jawab Jaeyoon sembari menatap dari bawah.

Sunghoon terdiam mendengar kata cinta untuk kesekian kali nya yang keluar dari mulut Jaeyoon. Bagaimana dia harus bereaksi? Apa yang harus dilakukan nya?

"Apa yang sedang kau pikirkan, sayang?" Pertanyaan Jaeyoon menyadarkannya dari lamunan. "Ada masalah? Apa ada yang mengganggumu?

"Tidak ada. Tapi Junsang, meskipun begitu Anda tetap harus berlaku adil."

"Itu sudah adil, aku lebih lama menghabiskan waktu dengan mu karena aku menghabiskan waktu dengan dua orang."

"Junsang."

Jaeyoon langsung mengubah posisinya memiring dan memeluk pinggang Sunghoon dengan satu tangannya. Ia menggesek-gesekkan hidungnya pada perut sang istri yang tertutupi kain-kain hanbok.

"Aku tidak sabar melihatnya lahir." Ujar Jaeyoon tanpa tahu ancaman apa yang sedang mengintai sosok yang ia cintai tersebut.

Meskipun kehamilan Hoonsu sementara ini masih dirahasiakan, Daewangdaebi ingin memberitahukan orang-orang diwaktu yang tepat.

Meskipun sedang mengandung, Sunghoon masih menjalankan rencananya untuk mencari informasi di tempat yang ia ketahui sebagai tempat pertemuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Meskipun sedang mengandung, Sunghoon masih menjalankan rencananya untuk mencari informasi di tempat yang ia ketahui sebagai tempat pertemuan.

"Kau harus melakukannya."

Langkah Sunghoon terhenti, begitupun Sunoo yang telah berjalan lebih dulu. Sunghoon mengintip ke arah perpustakaan, ada dua orang dengan pakaian tertutup.

"Melakukan apa?"

"Buat selir itu mandul."

"Kekaisaran tidak akan mendapatkan penerus nya jika selir itu mandul."

"Aku bisa."

"Bagaimana caranya? Selama 2 keturunan mendiang Kaisar terdahulu telah dikutuk, mereka hanya bisa mendapatkan keturunan dari seorang laki-laki."

"Aku tau itu dan ikuti saja rencana ku, berikan obat mandul ini padanya."

Sunghoon langsung menghampiri sahabatnya yang masih diam menunggu. "Kita ubah rencana, kita temui tempat kesehatan istana."

"Kandungan mu ada masalah?"

"Ikut saja."

Bukan menemui tabib, Sunghoon menemui seseorang yang ia tahu dekat dengan sosok Kim Mingyu, dirinya tidak tahu keduanya berstatus pasangan atau hanya dekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan menemui tabib, Sunghoon menemui seseorang yang ia tahu dekat dengan sosok Kim Mingyu, dirinya tidak tahu keduanya berstatus pasangan atau hanya dekat.

"Maaf, mengganggu waktu Anda, Wonwoo-ssi."

"Tidak apa-apa, ada masalah pada kesehatan mu?"

Sunghoon menggeleng pelan. "Aku hanya ingin bertanya tentang suatu hal. Guru Jung memang mengajari tentang racun dan obat, tetapi tidak semua reaksinya ia jelaskan. Lalu apa yang akan terjadi jika seseorang yang tengah mengandung meminum obat mandul?"

Wonwoo tentu terkejut mendengarnya. "Kau sedang mengandung?"

"Ah, iya."

Sosok Jeon itu terlihat tengah berpikir sejenak. "Tergantung obat yang digunakan, tapi ada obat mandul yang bisa menggugurkan kandungan."

"Apa yang terjadi jika terminum sedikit?"

"Kandungan mu akan melemah, tetapi masih bisa diselamatkan. Jangan mengambil resiko terlalu bahaya. Kau boleh menjatuhkannya, tapi jangan membahayakan dirimu apalagi kandungan mu. Meskipun tetap Jaesung yang akan meneruskan Kekaisaran."

Sunghoon mengangguk paham, ia akan memikirkannya.

"Apa perjamuan besok untuk mengumumkan kehamilan mu?" Tanya Wonwoo masih dengan nada lembutnya.

"Sepertinya begitu, Wangdaebi Mama tidak menjelaskan acaranya padaku."

"Kalau begitu istirahatlah dahulu, untuk pengintaian biar Mingyu yang melanjutkan. Jangan sampai besok kau hadir dengan kondisi tidak segar, aku akan memberikan obat yang baik untuk kandungan mu besok."

"Ah baik, terimakasih."

"Sama-sama."

Sunghoon langsung berpamitan dan segera mengajak Sunoo keluar. Sahabatnya itu masih terlihat bingung.

"Dia siapa? Kenapa dia mengenal dirimu?" Tanya Sunoo penuh keingin tahuan.

"Jika sudah waktunya akan aku jelaskan padamu."

To be continued....

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love In PoliticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang