37❤️‍🩹

376 56 7
                                    

Jaesung yang selalu menghabiskan malamnya di sebuah tempat untuk melihat langit malam, memikirkan seluruh isi kepalanya karena saat matahari berada di langit, ia disibukkan dengan tugasnya sebagai pengawal.

Yang mengganggu pikirannya adalah perkataan Riki beberapa hari lalu dan keputusan Kaisar yang membuatnya terpikirkan keadaan sang ibu. Orang-orang tengah sibuk mempersiapkan upacaranya.

Saat sedang asyik-asyiknya memandang langit dan memikirkan sang ibu, tiba-tiba ada sebuah benda yang menghantam kepalanya.

Jaesung terjatuh dari bebatuan yang ia duduki, melihat pelaku pemukulannya. Tidak terlihat jelas, matanya memburam dan orang tersebut menutupi wajahnya.

Riki memperhatikan seluruh pasukan, kemana Jaesung? Kemana anak itu? Kenapa dia tidak melihat Jaesung beberapa hari terakhir?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Riki memperhatikan seluruh pasukan, kemana Jaesung? Kemana anak itu? Kenapa dia tidak melihat Jaesung beberapa hari terakhir?

"Ada apa denganmu?" Tanya Jongseong pada sosok teman sang adik.

Riki bingung harus menjawab apa. "Kita kekurangan satu orang."

"Mwo? Siapa?"

"Park Jaesung— eh…."

"Jaesung?"

"Maksudku Park Sungjae, namanya hampir sama seperti keponakan mu hyung hehehe…." Dalam hatinya berdoa agar Jongseong percaya.

"Aku tidak sebodoh itu untuk tidak percaya. Pertama, kau dan Sunoo selalu pergi beberapa hari ke tempat yang tidak di ketahui. Kedua, Sunoo sangat dekat dengan adikku. Ketiga, Park Sungjae memang memiliki kemampuan seperti adikku dan yang bisa melakukannya hanya Sunghoon sendiri."

"Hyung…."

"Lalu kemana dia?"

"Hyung, kita harus mencari Jaesung dahulu. Sebelum pengumuman upacara pengangkatan Pangeran Agung sebagai Putra Mahkota, aku melihat beberapa orang mengawasi Jaesung. Entah itu Kim Mingyu-ssi, Woo Kyungjun-ssi, dan beberapa kasim."

Disaat kedua orang yang berasal dari Gangwon-do itu sedang berdebat, salah seorang prajurit muda mendatangi mereka. Dia Han Dongmin, teman dekat Jaesung selama di istana.

"Ada apa?" Tanya Jongseong masih dalam kondisi khawatir.

"Maaf baru memberitahu Anda. Saya melihat Park Sungjae dibawa oleh seseorang pada malam sebelum dia tidak masuk pertama kali."

Jongseong dan Riki saling bertatapan. Apa fraksi barat sudah tahu tentang Jaesung? Tapi, bagaimana bisa?

Berita ini jangan sampai pada Sunghoon, dia akan sangat gegabah nanti dan malah melukai dirinya sendiri bahkan Jaesung juga.

"Kau tau siapa orangnya?" Tanya Riki.

"Tidak, orang itu memakai pakaian yang sangat tertutup. Dia sempat memukul kepala Park Sungjae dengan sebuah kayu. Saya tidak bisa menolongnya karena bukan satu orang saja di sana."

Love In PoliticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang