27🖤

427 65 1
                                    

Baru saja Sunghoon akan pergi menemui Guru Jung bersama Jaesung, tapi dirinya mendengar pembicaraan orang-orang di dalam. Anggota yang lain memang kebanyakan tidak berada di sana dan menjalani hidup normal sembari memantau para keluarga bangsawan.

"Mama, ibuku ditangkap karena dianggap berbohong."

"Ditangkap?"

"Karena berita kehamilan Permaisuri, Kaisar menganggap kutukan itu tidak benar."

Sunghoon terkejut mendengar pembicaraan mereka di dalam. Dimana seseorang memanggil sang Guru dengan panggilan 'mama' dan kehamilan Siyoon. Ia menatap ke arah Jaesung.

"Jika kutukan itu tidak benar seharusnya dia memiliki banyak saudara, pada nyatanya ia hanya memiliki mendiang sang kakak sebagai saudara sekandung nya. Selir ayahnya pun bukan hanya satu."

"Lalu mau bagaimana? Kau mau menyerang istana?"

"Aku sudah berjanji untuk menjaga istana agar tidak terjadi pertumpahan darah di sana." Terdengar suara sang Guru yang melemah, nada suara yang tidak pernah ia dengar.

"Mingyu-ya, lakukan apapun itu untuk mengeluarkan nya dari tahanan."

"Itu sulit. Dan jangan gunakan surat yang tersisa itu Jung-ah, kita tidak tahu apa yang terjadi di masa depan nanti. Kau sendiri harus kembali sesuai janjimu."

"Mingyu-"

"Mingyu benar, kali ini jangan gegabah. Kita bisa memakai rencana lain." Terdengar suara Wonwoo menyaut, mencoba menenangkan si pemimpin kelompok tersebut.

Sunghoon mengajak Jaesung pergi kembali ke kamar yang ditempati mereka, di biarkan sang anak bermain di sekitar kamar. "Mama...." Ia tertawa mengingat hal tersebut.

"Guru Jung ternyata anggota kerajaan, pantas saja dia sangat mengetahui seluk-beluk kerajaan dan seolah tak takut untuk melawan mereka." Ia perhatikan Jaesung di sana.

"Jika mereka memang bagian kerajaan, itu tandanya jika identitas Jaesung sebagai anak Kaisar sudah diketahui sejak awal. Aku harus pergi dari sini, pergi kemanapun dan mencari perlindungan untuk Jaesung."

Sunghoon segera merapihkan barang-barang milik Jaesung serta miliknya, mungkin dia akan keluar saat keadaan diluar aman. "Jaesungie."

"Ne baba?"

"Kita akan pindah."

"Wae?"

Sunghoon mengusap kepala sang buah hati. "Demi keselamatan mu sayang, kali ini baba akan menemanimu, kau tidak akan sendiri lagi." Ujarnya mencoba menenangkan.

"Baiklah." Jaesung memeluk sang ibu. Meskipun tidak paham dengan apa yang terjadi, ia paham dengan perasaan ibunya yang sedang sedih itu.

Sepertinya perhatian para kelompok bertopeng yang tersisa teralihkan, mereka fokus pada penyelamatan seorang anggota yang di tahan karena dianggap berbohong oleh Kaisar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepertinya perhatian para kelompok bertopeng yang tersisa teralihkan, mereka fokus pada penyelamatan seorang anggota yang di tahan karena dianggap berbohong oleh Kaisar.

Love In PoliticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang