35💔

604 64 6
                                    

"Tidak."

"Tapi—"

"Apa? Jika kau ingin tahu, maka awasi sendiri. Kau terlihat lemah dengan meminta seperti itu, tidak ada yang mengajari hal yang kau lakukan."

Kyungjun yang ditinggal oleh Mingyu hanya bisa menghela nafas. Ternyata tidak semudah itu, dia lihat seseorang yang tampak tidak asing.

"Apa kau tidak bertugas?"

Jaesung memperhatikan sekitar, lalu ia menunjukkan dirinya sendiri. Bertanya apa pengawal kepercayaan Kaisar itu berbicara padanya.

"Iya."

"Ah, sedang tidak, tuan. Ada apa?"

Kyungjun mendekat. "Aku mencari seseorang seusia mu, yang memiliki ibu bernama Song Hoonsu. Ingat Song, bukan Park. Dan Song Hoonsu itu laki-laki. Apa kau pernah mengenalnya?"

"Mengenal siapa?"

"Seseorang seusia mu."

Jaesung bingung untuk menjawab, sebenarnya yang ditanyakan Kyungjun ada dihadapannya. Bagaimana cara berbohong? Dia tidak pernah terpikirkan akan ditanya seperti ini.

"Iya atau tidak?" Tanya Kyungjun lagi.

Yang lebih muda langsung menggeleng.

"Atau kau sendiri?"

"Mwo?"

Kyungjun tertawa kecil, ia menepuk-nepuk bahu Jaesung. "Aku hanya bercanda. Jika kau tahu orang itu katakan saja, Kaisar pasti memberimu imbalan yang besar."

"Memangnya kenapa, tuan?"

"Kaisar mencari anak pertamanya. Kau bisa melanjutkan pekerjaan mu." Kyungjun akhirnya pergi, segera menemui sang tuan yang berada di ruang kerjanya.

Jaeyoon sedang mengecek surat-surat yang menumpuk. "Melaporkan sesuatu? Mengenai apa?" Ia memang banyak memberikan tugas pada Kyungjun dari memimpin pencarian Hoonsu, mencari tahu soal kelompok bertopeng, dan sekarang mencari anak pertamanya.

"Park Sungjae."

"Cepat sekali."

Kyungjun hanya tersenyum bangga, karena inilah dia sangat dipercaya oleh Jaeyoon. "Jeonha. Saat dia ditanya mengenai Song Hoonsu, dia terlihat berpikir dahulu. Mungkin terdengar biasa saja, tapi seharusnya jika dia tidak tahu bisa langsung menjawabnya."

"Bagaimana cara membuktikan nya?" Tanya Jaeyoon.

"Dengan pengecekan oleh tabib, tapi jangan sampai membuatnya curiga. Hamba yakin jika dia adalah orang yang sangat berhati-hati dalam bertindak."

Jaeyoon kembali menggulung surat yang sedang dibacanya, dia berpikir sejenak. "Bawa dia saat sendiri, jangan membuat orang-orang curiga, termasuk Jongseong sendiri."

"Baik, Jeonha."

Jaeyoon merasa senang, tapi dia tidak bisa menunjukkannya. Dengan terbuktinya prajurit muda itu sebagai anaknya, maka bisa dikatakan Hoonsu masih hidup.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love In PoliticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang