17⚔️

517 71 0
                                    

"Sunghoon, kakakmu datang." Ujar Yeonjun secara pelan, hanya antara keduanya dan juga Sunoo yang tidak sengaja mendengar. "Bersikaplah seperti biasa, Ibu Suri Agung yang memintanya."

Sunghoon mengangguk, ia kembali memasukkan pedangnya. "Sunoo-ya, Riki-ya, ikut aku." Titahnya pada sepasang kekasih tersebut.

Sampailah dia di rumahnya setelah berjalan cukup jauh. Benar saja, Jongseong dengan beberapa pengawal berada di kediaman nya yang cukup besar.

"Ada apa hyung?"

"Pangeran Jaeyoon akan diangkat menjadi Kaisar, dia memberikan syarat sebelum diangkat. Dia memintamu dibawa ke istana dan menjadikanmu selir dengan gelar Bin."

Sunghoon tidak terkejut, dia tau ini akan terjadi. "Lalu?"

"Wangdaebi mama tau jika akan ada yang berniat menyerang pasukan yang menjemput calon selir kekaisaran, jadi Wangdaebi mama meminta ku membawa mu secara diam-diam."

"Pasukan akan membawamu akan datang besok pagi, jadi kita akan pergi malam ini. Wangdaebi mama sudah memerintahkan seseorang untuk menggantikan mu."

"Aku akan membawa Sunoo, dia akan membantuku di istana nanti." Ujar Sunghoon yang hanya diangguki sang kakak.

"Persiapkan dirimu, kau akan membawa kuda sendiri." Ujar Jongseong, setelahnya pergi begitu saja. Apalagi jika bukan untuk menemui istrinya, dia baru saja datang.

Sunghoon mendecih kesal. "Sunoo-ya, kau harus pergi bersama ku. Dan Riki, kau tetap mengawasi dari luar istana. Kita juga harus waspada dengan orang-orang di luar."

"Baik mama." Ujar keduanya meledek.

"Jangan meledekku." Dengan kesal Sunghoon pergi masuk, dia akan berganti pakaian dan menyimpan seragam kemiliteran nya, mungkin akan di bawa untuk menyamar.

Saat orang-orang sedang menyiapkan upacara pengangkatan Kaisar, Jaeyoon menunggu kedatangan Sunghoon dengan mengawasi para dayang yang sedang menyiapkan kamar untuk si Park

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat orang-orang sedang menyiapkan upacara pengangkatan Kaisar, Jaeyoon menunggu kedatangan Sunghoon dengan mengawasi para dayang yang sedang menyiapkan kamar untuk si Park.

Seorang pengawal dengan tiba-tiba mendatangi nya dan terlihat penuh luka. "Maaf Pangeran, kami di serang."

Terkejut akan berita yang diterima nya. Jaeyoon yang diikuti Kyungjun segera pergi untuk melihat korban-korban dari penyerangan, ia melihat seseorang yang berbeda tapi sayang wajahnya sudah tertutupi kain.

Dengan langkah beratnya ia berjalan ke arah seseorang tersebut, baru saja ia kehilangan sang kakak. "Apa kau tidak merindukan ku? Bukankah kau mengatakan akan menunggu ku?"

Kyungjun yang merasa kejanggalan, membuka kain yang menutupi.

"ARGH!" Jaeyoon terkejut melihat orang yang ia nangisi seorang perempuan. "Kyungjun, kau ingatkan dia laki-laki?" Tanyanya yang masih terkejut.

Kyungjun mengangguk. "Saya lihat jelas jika Song Hoonsu-ssi itu laki-laki."

"Seja." Panggil Jongseong. "Orang yang tunggu datang dengan selamat." Ia sedikit bergeser untuk memperlihatkan sang adik yang sudah di rias.

Jaeyoon tersenyum bahagia, ia langsung bangkit dan memeluk orang yang dicintainya. "Syukurlah jika kau selamat, aku sangat sangat merindukanmu."

Jongseong yang melihat itu hanya bisa membatin. "Dia tidak tahu saja bagaimana Park satu itu bersikap."

Sunoo pun sama, yang dia ucapkan tidak jauh berbeda dengan kakak dari sahabatnya.

Datanglah Daewangdaebi, Wangdaebi, dan seorang Putri keluarga bangsawan yang dinikahi oleh Jaeyoon karena paksaan mendiang Kaisar. Hanya Daewangdaebi yang menerima dengan sebuah senyuman.

Hey, bermain-main dengan seorang Park Sunghoon sama saja mendekati kematian. Ibu Suri Agung tau Sunghoon itu memiliki ambisi yang kuat, apapun akan dilakukan untuk mencegah seseorang mengambil mimpinya.

"Daewangdaebi mama, Wangdaebi mama." Sapa Sunghoon dengan ramah, ia membungkuk pada keduanya.

"Senang melihatmu. Mengingatkan ku pada salah satu istri putra ku, semoga kalian sama-sama melahirkan penerus yang bijaksana." Ujar Daewangdaebi yang memancing kekesalan Wangdaebi.

Sunghoon hanya mengangguk, ia pikir itu hanya formalitas. Berbeda dengan Jongseong, ia paham jika Ibu Suri Agung benar-benar ingin adiknya melahirkan keturunan untuk Kekaisaran.

"Aku akan mengantarkan mu ke kamar yang akan kau tempati." Jaeyoon menggenggam tangan istrinya tersebut, ia segera berpamitan pada nenek dan ibu tiri nya.

To be continued….

To be continued…

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love In PoliticsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang