Tentang mereka, tujuh luka yang berusaha mencari cahaya kebahagiaannya di tengah gelapnya harapan.
Hadirnya orang tua mereka bukan lagi untuk mencium kening atau sekedar mengucapkan segala kata-kata kasih sayang serta penyemangatnya. Keduanya hadir...
Sekedar info untuk konsep kamar tujuh sodara ini yaww
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yahh kurang lebih kaya gitu konsep ranjangnya, dibuat kaya kamar asrama gitu, tapi kamar mereka lebih luas, jadi gak keliatan sumpel sumpelan gitu. Dan Disamping setiap ranjang ada satu meja belajar dan lemari yang ukurannya lumayanlah gak kecil-kecil amat tapi juga gak besar besar amat, jadi gak banyak makan tempat.Dan letak kasurnya juga selang seling gitu, kebayang kan? Harus dong. Btw foto diatas aku ambil dari pinterest.
Oh iya terus ini susunan urutan si pemilik kasurnya.
____________________________________
Kasur Riky. ______________
Kasur Jean. _______________
Kasur Senja. _______________
Kasur Sastra. _______________
Kasur Jega. _______________
Kasur Joe. ________________
Kasur Haksa. _________________
_______________
Kamar mandi dalam
Pintu masuk ______________________________________
Kebayang dong?? Oke gitu aja kalo kurang paham boleh tanya.
Selamat membaca!
~~~
Sekolah diliburkan beberapa hari kedepan, karena kasus kematian Ghani masih belum menemukan titik terangnya. Pihak berwajib masih menginterograsi beberapa orang terdekat Ghani, mulai dari Orang tua, teman, juga pihak sekolah.
Ibu Ghani sudah lama meninggal, ia hidup bersama Ayahnya, Gelandra, atau biasa dipanggil Andra. Andra sangat terpukul dengan kepergian anaknya, karena Ghanilah satu-satunya keluarga yang ia miliki saat ini, walau kenyataannya Ghani hanya anak tiri dari istri keduanya, tapi dia adalah titipan dari sang istri.
Sejujurnya ia sangat sayang kepada Ghani, tapi entah kenapa Ghani selalu menolaknya dan tak mau mengakuinya sebagai Ayah. Sudah banyak cara ia lakukan agar Ghani mau melihat dan menganggapnya, namun semuanya sia-sia. Bahkan terakhir kali ia rela membatalkan kerjasamanya dengan perusahaan Ardi, yang katanya Ayah dari teman Ghani, hanya karena suatu alasan yang tidak jelas dan bahkan ia sendiri tidak tahu. Karena pada saat itu, Ghani sendiri yang datang menemui Ardi setelah menyuruh Andra membatalkan kerjasamanya, jadi Andra sendiri pun tak tahu apa yang dibicarakan anaknya itu dengan Ardi.