SELAMAT MEMBACA
~~~
Bugh
"EMANG BENER BENER GILA LO BRENGSEK!! PUNYA DENDAM APA SIH LO ANJING?!" Rasya meninju wajah Ghani ketika tubuhnya sudah berhasil ditarik keatas oleh Anta.
"Hahaha, emang gue gila. Dia pantes dapet itu! Dia pembunuh! Stroger geng pembunuh!!" Sarkasnya penuh kemenangan melayangkan tudingan yang jelas fitnah.
Dughh
"Gue yakin Joe sempet jelasin ke lo." Katanya seraya mendekat kearah Ghani yang jatuh tersungkur.
"Dan lo pikir gue percaya?" Balasnya dengan nada menjengkelkan.
"Emang dasarnya stress lo! Bakat Daren nurun ke lu ternyata, peng-ha-sut!" Rasya sengaja mengeja kata 'penghasut' yang ia lontarkan.
Bughh
"Jaga mulut lo!"
"Emang bener, lo bahkan jago ngehasut Harsa sampai dia ngikut gila kaya lo!" Cemooh Rasya.
Sementara Anta masih terdiam di tepi pagar pembatas, netranya terus menatap kebawah dimana tubuh seseorang yang tengah ia cari sudah menghilang ditelan air laut. Anta menaiki pagar pembatas hendak melompat berniat mencari Joe, namun sebelum itu benar benar terjadi, Eric lebih dulu menariknya hingga terjatuh kebelakang.
"Stress lo hah?! Kalo lo ikut lompat yang ada lo bakal mati, Ta!" Sentak Eric emosi, ia menarik pergelangan tangan Anta dengan kuat.
"Joe jatuh Ric! Gue gak bisa narik dia, seharusnya Joe masih bisa bertahan kalo aja gue punya sedikit lagi kekuatan. Gue harus cari Joe, Ric! Awas!" Anta kembali berdiri hendak mendekati pagar pembatas namun lagi dan lagi Eric mencegahnya.
"Udah gue bilang nggak ya nggak! Ini bukan salah lo, Ta!"
Sedikit cekcok akhirnya terjadi diantara mereka berdua. Anta yang kukuh ingin terjun ke laut untuk mencari keberadaan Joe, dan Eric yang terus mencoba menyadarkan Anta jika kecelakaan ini bukan kesalahannya.
Harsa terdiam disana, ia tak tau harus sedih atau senang. Matanya hanya bergulir kesana kemari memperhatikan kekacauan yang ia buat. Kondisi disana benar benar sangat kacau, Rasya dan Ghani yang masih terlibat adu jotos. Anta dan Eric yang adu cekcok karena Anta yang ngotot ingin terjun untuk mencari Joe, dan Syeila, wanita itu masih terduduk dengan air mata yang terjun sangat deras, ia terus meneriakkan nama Joe seraya menatap lautan luas yang telah menenggelamkan pria yang ia cintai, wanita itu sangat hancur saat ini.
Drrttt drrtt
Haksa mengangkat ponselnya yang bergetar ditengah kekacauan.
"Nomer Ghani gak aktif, ini jadi sekarang?" Tanya seseorang dibalik telephone.
Harsa mengalihkan pandangannya pada Ghani yang masih bergulat dengan Rasya. Ia ragu, tapi entah dorongan apa yang membuatnya mengiyakan pertanyaan tersebut.
"Ya, lakuin sekarang!" Perintahnya setelah itu menutup sambungan teleponnya.
Sementara disisi lain, seseorang dengan hoodie hitam serta masker hitam yang menutup sebagian wajahnya itu nampak tengah mengintip setelah ponsel genggamnya ia masukkan pada saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Of Happiness [✓]
Roman pour AdolescentsTentang mereka, tujuh luka yang berusaha mencari cahaya kebahagiaannya di tengah gelapnya harapan. Hadirnya orang tua mereka bukan lagi untuk mencium kening atau sekedar mengucapkan segala kata-kata kasih sayang serta penyemangatnya. Keduanya hadir...